![](https://ciremainews.com/wp-content/uploads/2024/01/IMG-20240109-WA0015-scaled.jpg)
CiremaiNews.com, Cirebon,- Memasuki musim hujan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon membuat Desa tangguh bencana (Destana).
Tujuan di bentuknya Destana tersebut guna meningkatkan kapasitas warga dalam mengenali ancaman, mengorganisasi sumber daya guna meminimalisir risiko bencana alam. Demikian diungkapkan Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Cirebon, Deni Nurcahya. Selasa (9/01/2024)
Deni mengatakan,pada Destana tersebut pihaknya juga melakukan pendampingan, agar mereka terlibat aktif untuk mengkaji, menganalisis, menangani, hingga mengurangi risiko bencana yang terjadi di wilayahnya.
“Kami bentuk desa tangguh bencana untuk meningkatkan kapasitas masyarakat yang tadinya rentan menjadi tangguh bencana. Kalau masyarakatnya tangguh, ancaman bencana yang datang bisa diminimalisasi,” katanya.
Deni menambahkan, pembentukan Destana tersebut sudah menyasar ke sejumlah desa di Kabupaten Cirebon yang sering terdampak bencana.
Dari hasil pendataan yang sudah dilakukan, wilayah yang sering dilanda bencana pada musim hujan, berada di wilayah Kabupaten Cirebon bagian timur.
“Di Kecamatan Waled sering terjadi banjir, khususnya di wilayah Desa Gunungsari dan Desa Mekarsari,” ujarnya.
Lebih jauh Deni menjelaskan, bahwa BPBD Kabupaten Cirebon sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung untuk melakukan normalisasi atau pengerukan aliran sungai di wilayah Desa Gunungsari dan Desa Mekarsari. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya atau langkah mitigasi untuk meminimalisir terjadinya bencana di wilayah tersebut.
“BBWS sudah melakukan normalisasi di aliran Sungai Ciberes setelah Bendungan Ambit dan sudah selesai,” jelasnya. (effendi)