CiremaiNews.com, Kuningan – Di tengah kekhawatiran akan maraknya kasus cyberbullying di kalangan remaja, ratusan pelajar SMP dari Kabupaten Kuningan telah mengambil bagian dalam sebuah seminar yang unik yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang penggunaan media sosial secara cerdas sambil menangkal cyberbullying.
Acara ini, yang diadakan dalam suasana yang santai selama bulan Ramadan, diberi nama “NGABAKAR SOSIS” (Ngabuburit Bersama Guru BK Rasa Sohib Bagi Siswa).
Kegiatan yang diselenggarakan melalui Zoom Meeting oleh Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) SMP Kabupaten Kuningan ini, dihadiri oleh guru BK yang dikenal sebagai sosok yang dekat dengan siswa, Rasa Sohib, pada Selasa (19/3/2024).
Dalam acara yang berlangsung ramah dan interaktif, para pelajar mengajukan banyak pertanyaan terkait permasalahan yang mereka hadapi di era media sosial. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan, H. Uu. Kusmana, S.Sos, M.Si, membuka acara tersebut dengan menegaskan pentingnya kesadaran dalam penggunaan media sosial, terutama dalam menghindari perundungan atau bullying.
Narasumber, Nana Suhendra, M.Pd., menyampaikan materi tentang Etika Bermedia Sosial bagi Remaja. “Penting untuk memfilter informasi, memilih konten yang bermanfaat, dan berkontribusi secara positif dalam setiap interaksi online,” katanya. Menurutnya, pemahaman akan etika bermedia sosial sangat penting bagi pelajar agar dapat menjaga kesopanan, menghargai perbedaan, dan menghindari penyebaran konten yang merugikan.
Salah satu aspek penting yang dibahas adalah penanganan hoaks. Nana menekankan perlunya kritis dalam menerima informasi dan melakukan verifikasi sebelum mempercayainya.
“Hal ini penting untuk menghindari penyebaran berita palsu yang dapat menyebabkan rasa saling curiga, sikap tak percaya, bahkan kebencian terhadap pihak atau kelompok tertentu,” jelasnya.
Para pelajar juga diajak untuk memahami statistik pengguna internet di Indonesia, yang menunjukkan tingginya tingkat penetrasi internet di kalangan anak-anak dan remaja. Dengan demikian, literasi digital menjadi tanggung jawab bersama dalam menghadapi tantangan di era digital ini.***