admin
Ciremainews.com, Kuningan – Yayasan Cipta Wening menggelar peringatan ganda yang sarat makna, yakni Maulid Nabi Muhammad SAW dan Tasyakur Hari Santri Nasional 1447 H, di Desa Subang, Kecamatan Subang, Jumat (24/10/2025).
Acara yang dihadiri ratusan peserta dari berbagai daerah ini menampilkan berbagai kegiatan sosial seperti khitan massal, khataman Al-Qur’an anak jalanan, santunan bagi yatim-piatu dan dhuafa, serta tabligh akbar dan sholawatan.
Wakil Bupati Kuningan, Tuti Andriani, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif dan kepedulian sosial yang ditunjukkan Yayasan Cipta Wening.
“Kegiatan ini mencerminkan semangat kepedulian dan kasih sayang terhadap sesama, sejalan dengan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin,” ujar Wabup.
Ia menegaskan bahwa aksi sosial seperti yang dilakukan Cipta Wening merupakan contoh nyata dakwah yang hidup di tengah masyarakat.
“Islam tidak hanya berbicara di mimbar, tetapi hadir memberi solusi dan kebahagiaan bagi umat,” tambahnya.
Menurut Wabup, Yayasan Cipta Wening telah berperan aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan, termasuk membantu anak jalanan, korban penyalahgunaan narkoba, hingga rehabilitasi sosial bagi masyarakat marginal.
“Kami berharap semangat berbagi dan menolong sesama ini terus tumbuh dan menjadi budaya di tengah masyarakat Kuningan,” katanya.
Anggota DPRD Kabupaten Kuningan, Sri Laelasari, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, juga memberikan apresiasi terhadap gerakan sosial yang digagas Yayasan Cipta Wening. Ia menilai kegiatan ini memiliki dampak nyata bagi anak-anak dan masyarakat sekitar.
“Saya sangat mendukung kegiatan seperti ini. Anak-anak di sekitar kita perlu perhatian dan kasih sayang agar tumbuh dengan semangat dan nilai moral yang kuat,” ujarnya.
Sri berharap, semakin banyak lembaga dan komunitas yang terlibat aktif dalam kegiatan sosial, terutama yang berfokus pada pembinaan generasi muda dan anak-anak.
“Kegiatan seperti ini bukan hanya bentuk amal, tetapi investasi moral bagi masa depan daerah kita,” tambahnya.
Sementara itu, Mukdiana, pengasuh Padepokan Cipta Wening yang akrab disapa Kang Iyan, menegaskan bahwa peringatan Hari Santri bukan sekadar seremoni, tetapi momentum untuk memperkuat peran santri dalam dakwah sosial.
“Menjadi santri tidak hanya soal ilmu agama, tapi juga tentang bagaimana kita hadir untuk umat — menolong, menguatkan, dan menebar kasih sayang sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW,” ujar Kang Iyan.
Ia menambahkan, semangat kemanusiaan harus menjadi ruh utama gerakan keagamaan.
“Kami ingin menghadirkan dakwah yang menyejukkan dan solutif, agar santri mampu menjadi pelopor kebaikan di tengah masyarakat,” ujarnya.
Acara ini ditutup dengan doa bersama dan sholawatan, yang berlangsung khidmat dan penuh kehangatan di tengah masyarakat Subang dan sekitarnya.
Achmad Effendi
