CiremaiNews.com, Kuningan – Di tengah getaran seni dan perniagaan, Kuningan Biennale Catu menjadi sorotan menjelang awal 2024. Dengan tema “Catu”, peristiwa seni ini merangkul warisan Seri Niaga 2021-2028, membawa kita lebih dekat pada esensi gerak perniagaan yang telah memikat hati sejak 2021.
“Kami berusaha memahami lebih dalam pola niaga yang mengantar kehidupan masyarakat. Catu adalah perjalanan niaga yang membuka kemungkinan hubungannya dengan seni,” ungkap Agung, kurator yang ditunjuk secara khusus untuk Kuningan Biennale 2023.
Proses kurasi penuh semangat, didasarkan pada penelitian menyeluruh oleh yayasan tulisan dan gambar, menemukan momentum di dalam kebudayaan Kuningan. “Realitasnya, kebudayaan Kuningan adalah kebudayaan perniagaan,” tambahnya.
Seniman Kuningan lintas generasi menjadi pahlawan dalam kisah ini. “Mereka mewakili pandangan setiap angkatan, membawa kesan mendalam tentang niaga dalam karya seni mereka,” ujarnya.
Proses penuh warna ini mencakup beragam kegiatan, seperti nga-Biennale, peluncuran buku puisi, dan musik kisum yang menghadirkan keajaiban melodi dari berbagai daerah. “Ini adalah perayaan seni yang memasuki hati dan jiwa masyarakat Kuningan,” kata seorang seniman tamu.
Di balik sorotan, tokoh-tokoh penting seperti Agung M. Abul, Direktur Eksekutif, dan Hikmat Fauzi Yahya, pengelola program sastra, bersama-sama membentuk inti panitia. “Kami ingin memberdayakan Kuningan sebagai pusat perniagaan nasional lewat seni,” jelas Agung.
Tidak hanya tentang seni, tetapi juga tentang keterlibatan komunitas. “Volunteer adalah tulang punggung keberhasilan acara ini. Mereka membantu kita mengepakkan jejaring gagasan dan ide,” tutupnya.