CiremaiNews.com, Cirebon,- Kondisi memprihatinkan sarana dan prasarana di SDN Pekantingan 3, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon menimbulkan keprihatinan yang mendalam bagi kesejahteraan siswa dan guru.
Pantauan langsung dari CiremaiNews mengungkapkan bahwa beberapa ruang kelas, perpustakaan, dan ruang guru mengalami kerusakan parah, sementara sekolah bahkan tidak memiliki fasilitas toilet yang layak.
Kepala Sekolah SDN 3 Pekantingan, melalui Staff operator sekolah, Fasbih Asrory, menyoroti perlunya dukungan lebih lanjut untuk memperbaiki kondisi tersebut guna memberikan lingkungan belajar yang optimal bagi setiap siswa dan guru.
Meskipun telah ada upaya perbaikan, bangunan sekolah yang dibangun sejak tahun 1983 masih memerlukan perhatian serius. Pasalnya sekolah tersebut mengalami revitalisasi pada tahun 2004.
” Bangunan bekas rumah dinas yang dialih fungsikan menjadi ruang guru dan ruang Kepala Sekolah sekarang tidak digunakan, serta bangunan Perpustakaan tersisa temboknya saja yang berdiri,” terang Fasbih saat ditemui di ruang kerjanya. Senin (22/04/2024)
Fasbih menjelaskan bahwa saat ini hanya tersisa 3 ruangan untuk 5 rombongan belajar, dengan proses KBM terpaksa disatukan dalam satu ruangan.
” Proses KBM terpaksa disatukan dalam satu ruangan,dua kelas menjadi satu, dengan kelas dua dan tiga serta kelas empat dan lima digabung, sementara siswa kelas enam karena jumlah siswa banyak masih berada dalam satu kelas,” jelasnya.
Pada tahun ajaran 2023-2024 sekolah tidak membuka penerimaan peserta didik baru (PPDB – 2023/2024) mengingat sarana dan prasarana tidak mendukung. Pihaknya pun menduga berkurangnya jumlah siswa dari tahun ke tahun karena masyarakat menilai dari kondisi sekolah yang sangat memprihatinkan.
“Yang sekarang kelas 2, waktu pembukaan siswa baru diberi bantuan oleh pemerintah desa, dengan diberikan seragam sekolah secara gratis,” ungkapnya.
Kemudian tambahnya, sekolah tidak memiliki toilet maka siswa maupun guru harus terpaksa pulang ke rumah. “karena takut dengan kondisi bangunan toilet yang sudah tidak layak, itu pun toilet bekas rumah dinas,” bebernya.
Lebih jauh Fasbih menjelaskan, sebelumnya pihak sekolah memang belum pernah mengajukan bantuan karena kurangnya sosialisasi dari dinas terkait. Namun meskipun upaya telah dilakukan pada tahun 2023, dengan pengajuan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2023, Namun hingga saat ini untuk tahun 2024 belum ada keberhasilan.
Pihak sekolah pernah menanyakan penyebab gagalnya dari pengajuan DAK tersebut kepada instansi terkait, namun pihaknya tidak mendapatkan penjelasan yang memuaskan.
” Kami pihak sekolah berharap adanya perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kondisi pendidikan di SDN Pekantingan 3 demi memberikan hak belajar yang layak bagi generasi mendatang,” tutup Fasbih.