CiremaiNews.com, Indramayu – Di tengah hamparan sawah yang menguning dan semilir angin pedesaan, ada mimpi yang tumbuh di kaki-kaki mungil yang lincah mengejar bola. Itulah awal cerita Nanda Rahmawati, gadis belia dari Desa Sukaperna, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang kini mengukir sejarah sebagai pemain Tim Nasional Putri Indonesia U-17.
Nanda, putri bungsu dari pasangan Untung dan Romlah, petani sederhana, telah menunjukkan sepak bola bukan hanya sekadar permainan, melainkan jalan untuk mewujudkan impian. Di usianya yang baru 16 tahun, Nanda telah menjadi simbol harapan dan kebanggaan, bukan hanya bagi keluarganya tetapi juga bagi desanya.
Kisah Nanda dimulai dari lapangan-lapangan sepak bola antarkampung (Tarkam), di mana dia dikenal dengan julukan ‘Nadol’. Dari sepak takraw hingga Sekolah Sepak Bola (SSB), Nanda terus mengasah bakatnya, hingga akhirnya bergabung dengan Cirebon United. Namun, tak ada yang menduga bahwa panggilan dari Bandung untuk seleksi yang diikuti oleh 56 pemain akan membawanya ke jenjang yang lebih tinggi.
“Ketika itu Nanda dipanggil ke Bandung, di sana ada 56 orang. Nah dites, ternyata Nanda lolos 5 besar perwakilan dari Asprov PSSI Jabar,” kenang Untung, ayah Nanda, saat ditemui di kediamannya pada Sabtu (20/4/2024).
Seleksi di provinsi hanyalah awal. Nanda kembali dipanggil untuk seleksi di Jakarta, dan dari sana, langkah kecilnya membawanya ke Bali, tempat dia kini menjalani pemusatan latihan bersama Tim Nasional Putri U-17 Indonesia.
Untung dan Romlah, yang setiap hari berjibaku dengan tanah untuk menghidupi keluarga, kini menyaksikan putri mereka berjuang di lapangan yang berbeda. “Sekarang Nanda sudah ada di Bali, ikut pemusatan latihan di sana,” ujar Untung, penuh haru.
Nanda Rahmawati, gadis yang lahir dari tanah petani, kini membawa nama Sukaperna, nama sekolah, dan nama Indramayu ke kancah yang lebih luas. Dia bukan hanya pemain belakang Garuda Pertiwi yang akan menghadapi Piala Asia Putri U-17 pada Mei 2024, tetapi juga lambang bahwa mimpi, tidak peduli seberapa sederhana asalnya, bisa terwujud dengan tekad dan kerja keras. (Firman) ***