CiremaiNews.com, Kuningan – Partai Amanat Nasional (PAN) Kuningan, para pemimpin dan kader berkumpul untuk membahas strategi politik menjelang Pilkada Kuningan. Rakor antara DPD dan DPC PAN Kuningan menghasilkan beberapa pernyataan penting dari tokoh-tokoh partai.
Dalam rapat koordinasi antara DPD dan DPC, Ketua DPD PAN Kuningan, H Uba Subari, secara terbuka menyampaikan permohonan maaf karena penurunan suara partai. “Saya ingin meminta maaf kepada ketua DPC dan pengurus atas hasil yang kurang memuaskan ini,” kata H Uba.
Uba memberikan apresiasi kepada mereka yang telah mengambil langkah untuk mendaftar. “Terima kasih telah mengambil formulir. Semoga ini menjadi langkah awal yang baik untuk meningkatkan popularitas dan kesuksesan dalam perjuangan Anda,” kata dia.
Ketua Tim Pemenangan Pilkada Kuningan, H Udin Kusnadi menegaskan komitmen PAN untuk memilih kepemimpinan yang sesuai dengan aspirasi masyarakat. “Kami bertekad untuk menghadirkan calon bupati yang sesuai dengan kriteria PAN dan kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Udin Kusnadi, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Pemenangan Pilkada 2024, menegaskan kualitas kader PAN. “Kader PAN bukan sembarang kader. Mereka terorganisir dan terstruktur dengan baik, dan kami semua berdoa untuk masa depan yang cerah bagi Kabupaten Kuningan,” ucapnya.
“Untuk mendaftar di PAN, tanpa mahar. Hingga saat ini sudah ada 6 orang yang mengambil formulir bakal calon bupati, namun untuk nama – namanya kami tidak bisa mengekspos. Yang diinformasikan cukup yang serius saja,” sambung H Udin yang juga menjabag sebagai Anggota DPRD Kabupaten Kuningan.
Dua calon Bupati Kuningan, dr Deni Wirananggapati dan Hj Elah, turut hadir dalam pertemuan tersebut. Bakal Calon Bupati Kuningan dari PAN, Hj. Ela R. Noehyana, mengungkapkan awalnya ia tidak berencana maju dalam pilkada tahun ini. Namun, setelah mendapat dukungan dari masyarakat Desa Tinggar, ia memutuskan untuk mencalonkan diri. “Saya mohon doa restu untuk menjawab panggilan masyarakat,” ujar Hj. Ela.
Sementara dr. Deni Wirananggapati, yang juga merupakan cucu dari bupati ke-18 Kuningan, menyoroti kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan di Kuningan. “Kita harus mengakui bahwa Kuningan saat ini membutuhkan perubahan,” kata Dr. Deni.
Pihaknya juga telah mengambil langkah awal untuk membangun koalisi dengan mengambil formulir pendaftaran dari beberapa partai politik. “Langkah tersebut adalah tentang membangun hubungan yang baik dengan partai-partai politik lain,” lanjut Dr. Deni. “Kita harus bersilaturahmi, taaruf, dan jika visi kita sejalan, kita bisa bergandengan tangan untuk kemajuan Kuningan,” sambungnya.
Ketika ditanya tentang kesiapannya untuk menjadi Bupati atau Wakil Bupati, Dr. Deni menyerahkan keputusan tersebut kepada proses yang lebih tinggi. “Saya percaya pada takdir. Jika ada kesesuaian visi dan misi, saya akan menerima tawaran untuk menjadi pasangan calon bupati dan wakil bupati. Namun, jika tidak, saya akan membuat keputusan yang tepat,” tuturnya.***