headlineJabarnesiamajalengkaPeristiwa

Pemberian Gelar Pahlawan Nasional kepada KH. Abdul Chalim Leuwimunding: Perjalanan dan Dedikasi Seorang Pejuang Nahdlatul Ulama”

Gelar Pahlawan Nasional Untuk KH. Abdul Chalim

CiremaiNews.com Majalengka – Bupati Bangga Putra Derah Kabupaten Majalengka, KH. Abdul Chalim, mendapat Gelar Pahlawan Nasional dalam Peringatan Hari Pahlawan ke-78 tahun 2023. Acara puncak dilaksanakan di halaman Pendopo Gedung Negara, Majalengka, dengan tema “Semangat Pahlawan Untuk Masa Depan Bangsa.”


Bupati Majalengka, Dr. H. Karna Sobahi, M.MPd, sebagai Inspektur upacara, menyampaikan harapannya agar penghargaan ini menjadi teladan dalam memperjuangkan kebaikan bagi daerah, bangsa, dan negara.

Gelar tersebut diberikan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 115/TK/2023. Upacara yang juga dihadiri Forkopimda, Sekda, Kemenag Kab. Majalengka, para staf Ahli, para asistenn, para Kepala OPD, Camat, Tokoh Masyarakat juga undangan.

Sebagai Inspektur upacara Bupati Majalengka Dr. H. Karna Sobahi,M.MPd. “Gelar yang diberikan kepada KH. Abdul Chalim merupakan kado terindah untuk masyarakat majalengka.” Ujar Bupati dalam sambutanya.


KH. Abdul Chalim, pejuang NU, lahir di Leuwimunding pada 2 Juni 1898. Mendalami pendidikan agama sejak remaja, ia berkontribusi dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, membantu mendirikan Nahdlatul Ulama, dan aktif dalam organisasi Hizbullah. Wafat pada tanggal 12 Juni 1972, namanya diabadikan sebagai Institut Pesantren KH. Abdul Chalim Mojokerto.


Bersama temannya bernama KH. Abdul Wahab yang berkomitmen ingin memerdekakan Indonesia. Mengelola beberapa organisasi termasuk didalamnya Nahdlhatul Wathan yang kemudian berubah menjadi Syubbanul Wathon. Salah satu komitenya yaitu Komite Hijaz yang memiliki tujuan mengorganisasikan seluruh ulama yang ada di pulau Jawa dan Madura.


Komite Hijaz inilah yang menjadi cikal bakal terbentuknya Nahdlatul Ulama dengan KH. Hasyim Asyari sebagai Rais Aam dan KH>Abdul Wahab Hasbullah sebagai Katib Awal. Dan KH. Abdul Chalim sebagai sekretaris ke dua pada kepengurusan PBNU yang pertama.


Karena semangat dan perjuangannya, ia dikenal sebagai Muharrikul Afkar yang artinya pernggerak dan pembangkit semangat perjuangan. Ia juga dijuluki sebagai “Mushlikhu Dzatil Bain” yang memiliki arti pendamai kedua pihak yang berselisih. Selain itu ia juga tercatat sebagai anggota MPRS (Majelis Permusayawaratan Rakyat Sementara).


“Keteladanan dan semangat patriotik yang dimiliki KH. Abdul Chalim ini semoga bisa menjadi inpirasi bagi masyarakat Majalengka pada khususnya dan para Nahdiyin dan Bangsa Indonesia.” Harapan ini disamapaikan Bupati dalam pidatonya. Semoga. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *