CiremaiNews.com, Kuningan – Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan menggelar peringatan Hari Kusta Sedunia dengan tema “Beat Leprosy” (kalahkan kusta) yang diselenggarakan bersamaan dengan Apel Pagi di Lapangan Sekretariat Daerah Kabupaten Kuningan pada Senin (12/02/2024).
Dalam acara tersebut, penghargaan diberikan kepada Petugas Kusta, Promkes, Fasilitator Lokal, dan OYPMK (orang yang pernah mengalami kusta) di Kabupaten Kuningan. Beberapa tokoh yang menerima penghargaan antara lain Petugas Kusta teraktif Dian Agusriani, Amd.Keb, Petugas Promosi Kesehatan teraktif Alfan Chaidir, S.K.M, OYPMK terinspiratif Johan Jamaludin, S.Hut, dan Fasilitator Lokal Teraktif H.Ono Darsono.
Tema “Beat Leprosy” diusung dengan tujuan menghapuskan stigma seputar penyakit kusta dan meningkatkan martabat individu yang terkena penyakit tersebut, memberikan kesempatan untuk menunjukkan kasih sayang dan rasa hormat terhadap semua individu.
Penjabat Bupati Kuningan, Dr. Drs. H. Raden Iip Hidajat, Mpd, menyampaikan bahwa Pemkab Kuningan terus fokus pada peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan. Iip Hidajat juga mengimbau seluruh Kepala UPTD Puskesmas, stakeholder, dan masyarakat untuk meningkatkan kebersihan di tempat pelayanan dan lingkungan masyarakat.
Meskipun Kabupaten Kuningan telah mencapai eliminasi kusta sejak tahun 2017, penemuan kasus baru masih tinggi dengan 72 kasus pada tahun 2023. Iip Hidajat menyatakan bahwa hal ini menjadi perhatian pemerintah, terutama Dinas Kesehatan.
Dalam mengatasi permasalahan kusta, Iip menekankan perlunya partisipasi dari berbagai pihak dan sektor. Dia mengajak semua pihak untuk menjadi “Dinas Kesehatan” secara bersama-sama.
Pemkab Kuningan saat ini bekerjasama dengan yayasan NLR Indonesia dalam penanggulangan kusta di Jawa Barat melalui program Desa Sahabat Kusta (desaku) di 10 Puskesmas. Tujuan program ini adalah meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat dalam penanggulangan kusta serta menghapus stigma terhadap penyakit tersebut.
Iip Hidajat menegaskan bahwa kusta adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan dapat disembuhkan. Dia mengajak masyarakat untuk menghentikan stigma dan penularan kusta dengan segera mengobati penderita sejak dini.
Peringatan Hari Kusta ditutup dengan sebuah drama singkat yang mengangkat isu stigma di masyarakat terhadap OYPMK disabilitas tingkat II. Acara diakhiri dengan edukasi kusta dan konsekuensinya oleh petugas kusta. (red)