CiremainNews.com, Majalengka – Hasil dari uji kelayakan pangan Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka menunjukkan 79 dari 81 tenant di Mambo Reborn dan kawasan alun – alun, dinyatakan aman dan diberikan sticker sebagai tanda produk terbebas dari zat kimia berbahaya. Sementara itu, dua tenant lainnya akan menjalani pembinaan karena tidak lolos dalam uji tersebut.
Penjabat (PJ) Bupati Majalengka, Dedi Supandi menjelaskan hal itu dilakukan untuk memastikan keamanan produk yang dijajakan dari zat berbahaya dan meningkatkan identitas khas Majalengka.
“Praktik pedagang yang mengotori produk makanan dengan zat kimia berbahaya seperti formalin, borax, methanyl yellow, rhodamin B, dan sejenisnya harus dihindari. Di Majalengka tidak boleh seperti itu. Untuk menghadirkan rasa aman kepada masyarakat, kami melakukan uji kelayakan pangan kepada 81 tenant di Mambo Reborn,” ujarnya, Senin (1/4/2024).
Dalam proses tersebut, sambungnya, pedagang diminta transparan mengenai sumber bahan komposisi produk kuliner mereka. “Saya mengapresiasi tingginya kesadaran sebagian besar pedagang terhadap pemilihan bahan makanan yang aman. Para pedagang di Majalengka ini peduli sehingga memelihara keamanan dalam komposisi makanan yang mereka jajakan,” katanya.
Upaya untuk melindungi masyarakat dari konsumsi jajanan berbahaya tidak hanya terfokus di Mambo Reborn, Pemkab Majalengka juga akan melakukan uji pangan serupa di lokasi lainnya. “Akan dilakukan secara menyeluruh, termasuk di Mambo Reborn ini. Tim dari Puskesmas yang dikoordinasikan oleh Dinas Kesehatan akan melakukan pengecekan di tempat,” paparnya.
Selain memberikan sticker kepada tenant yang lolos uji, pemerintah juga membagikan apron atau celemek sebagai bagian dari identitas dan ciri khas Mambo Reborn.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka, Agus Susanto, menjelaskan sebanyak 36 petugas dari Dinas Kesehatan terlibat dalam pengujian makanan tersebut.
“Semua petugas berasal dari Dinas Kesehatan. Pengujian makanan dilakukan sebagai upaya pembinaan dan pengawasan pangan yang beredar selama Ramadan di Kabupaten Majalengka,” tambahnya.
Dengan hasil pemeriksaan yang menunjukkan tidak terdapat boraks maupun zat berbahaya lainnya pada 36 sampel makanan, masyarakat diharapkan dapat mengonsumsi dengan aman selama bulan suci Ramadan.
“Mambo Reborn sendiri, merupakan upaya untuk menghidupkan kembali warisan kuliner di Majalengka dengan tujuan menggerakkan sektor usaha kecil menengah (UKM). Acara ini diadakan setiap Malam Minggu di kawasan Jalan Mambo yang dikenal sebagai sentra kuliner pertama di Kabupaten Majalengka,” tutup Agus.