
CiremaiNews.com, Kuningan – Memperingati Hari Air Sedunia ke-36, Sekretaris Gema Jabar Hejo DPD Kuningan, Nanang Subarnas menegaskan pentingnya air sebagai unsur vital bagi kelangsungan hidup manusia. Dalam peringatan ini, Nanang mengingatkan air bukan hanya elemen yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga kunci utama dalam menjaga ketahanan pangan.
“Air merupakan unsur terpenting bagi kehidupan manusia. Saat ini, air menjadi unsur yang sangat dibutuhkan. Bahkan pada peringatan hari pangan sedunia beberapa waktu lalu, air sudah termasuk unsur yang wajib dipertahankan sebagai penunjang ketahanan pangan yang akhir-akhir ini digelorakan oleh seluruh bangsa di bumi ini,” ujarnya Jumat (22/3/2024).
Dalam diskusi mengenai tema “Air untuk Kehidupan”, Nanang menyoroti peran air sebagai penunjang sektor pertanian dan sebagai sumber kehidupan. Dia menekankan pentingnya pengelolaan yang bijak terhadap sumber daya air untuk menjaga ketersediaannya bagi generasi mendatang.
“Selayaknya api, air juga bisa menjadi kawan dan ‘lawan’ bagi manusia. Air menjadi kawan saat air ini bisa menunjang segala kebutuhan manusia, untuk minum, memasak makanan, mengairi lahan-lahan pertanian, dan sebagainya. Namun, air bisa menjadi lawan ketika tidak terkendali, seperti luapan air sungai yang dapat menyebabkan bencana banjir dan longsor,” tambahnya.

Dalam konteks ini, Nanang mengutip Surat Ar-Rum/30: 41 yang menegaskan tanggung jawab manusia dalam menjaga bumi. “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (dampak) perbuatan mereka. Semoga mereka kembali (ke jalan yang benar),” ucap Nanang.
Menyikapi hal ini, Kabid Konservasi Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUTR, Rismunandar menyoroti upaya pelestarian air melalui kerja sama lintas sektor. “Kami berupaya memastikan keadilan dalam pengelolaan air di wilayah sungai Cimanuk Cisanggarung melalui pelestarian dan pengendalian air secara berkelanjutan, bekerja sama dengan pemerintah daerah dan stakeholder,” ungkapnya.
Dia juga menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, seperti pembangunan kolam retensi untuk perumahan dan sistem drainase yang efisien untuk meminimalisir dampak negatif pembangunan terhadap lingkungan.
“Maka kolaborasi lintas sektor dan kesadaran masyarakat akan pentingnya konservasi air menjadi kunci dalam menjaga ketersediaan air untuk kehidupan di masa depan,” tutupnya.***