
CiremaiNews.com, Cirebon – Kondisi memprihatinkan tengah melanda SDN 3 Pekantingan, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon. Para siswa-siswi di sekolah ini terpaksa belajar dalam ruangan yang disekat, harus berbagi ruang dengan kelas lain, dan bahkan tanpa akses WC.
Mohammad Fadlan Siswa kelas 5 mengatakan, mengeluhkan bahwa proses belajar menjadi tidak nyaman karena ruang kelas digabung dengan kelas lain, hal itu menurutnya, membuat sulit berkonsentrasi saat belajar.
” Belajarnya tidak enak pak, soalnya di gabung sama kelas 4 jadi berisik. Belajarnya di sekat sama rak buku aja,” ungkapnya. Saat dikonfirmasi usai jam belajar. Selasa (23/04/2024)
Senada dengan Mohammad fadlan, Ahmad siswa kelas 4, menyoroti kekurangan fasilitas toilet yang membuat mereka harus pulang ke rumah untuk keperluan jika buang air besar (BAB) atau buang air kecil.
Ia menyebut, toilet di sekolah hanya satu bekas rumah dan menurutnya kondisi toilet tersebut sangat menyeramkan karena seperti gudang pasalnya bercampur dengan kursi dan meja yang rusak.
“Cuma ada satu toiletnya rusak tidak ada pintu, tempatnya serem pak, kaya gudang , itu di situ tempatnya,” ujar Ahmad sembari menunjukkan.
Ahmad mengatakan, dirinya menginginkan sekolah yang layak memiliki fasilitas dan nyaman seperti sekolah – sekolah yang lain. Sehingga pada kegiatan belajar tidak di gabung dengan kelas yang lain.
Sementara Fasbih, operator sekolah SDN 3 Pekantingan, mengatakan, bahwa bangunan ruang kelas rusak berat, memaksa mereka menggabungkan beberapa kelas dalam satu ruangan. Situasi ini mengganggu proses belajar mengajar dan tidak nyaman bagi siswa.
Dengan total siswa 62 orang dan 7 guru, jumlah siswa per kelas tidak merata. Bahkan, ada kelas yang hanya berisikan 4 orang siswa. Selain itu, kekurangan yang lebih memprihatinkan adalah ketiadaan WC di sekolah tersebut. ” Siswa-siswi terpaksa menahan keinginan buang air hingga pulang ke rumah, karena sekolah belum memiliki WC,” ungkapnya.
Tambahnya,pihak sekolah berupaya memperbaiki situasi ini dengan berkoordinasi dengan pihak terkait, namun usulan bantuan ke pemerintah belum membuahkan hasil. “Kami berharap agar pemerintah segera mengambil langkah konkrit dalam menyediakan fasilitas pendidikan yang layak bagi siswa-siswi SDN 3 Pekantingan,” tutupnya.