CiremaiNews.com, Kuningan – Kandang ayam milik Somadi, warga Desa Susukan disatroni ular Sanca Kembang, pada Senin (1/4/2024) pukul 06.00 WIB. Akibatnya satu ekor ayam dilahap ular dengan panjang 1,2 meter dan bobot 5 kilogram.
Mengetahui adanya ular yang memiliki pola sisik unik dan mencolok, membentuk jala atau reticulate dengan warna hitam dan cokelat ini, Kasi Ekbang Desa Susukan, Heru Wiandanu pun segera melaporkan ke UPT Damkar Satpol PP Kuningan.
“Awalnya ular terlihat sudah memakan salah satu ayam milik Pak Somadi. Karena takut membahayakan, saya dibantu beberapa warga, menangka ular dan melaporkannya ke Damkar Kuningan,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala UPT Pemadam Kebakaran Satpol PP Kabupaten Kuningan, Andri Arga Kusumah, segera merespons laporan tersebut dengan menerjunkan 4 anggota regu 1 menggunakan 1 unit randis untuk menerima ular yang berhasil ditangkap oleh warga.
“Dalam proses serah terima, ular ini diserahkan kepada petugas dengan lancar. Beruntung, tidak ada korban luka akibat gigitan ular tersebut. Namun, satu ekor ayam kampung menjadi korban dengan kerugian sekitar Rp 60 ribu,”jelasnya.
Andri juga menegaskan pentingnya evakuasi (rescue) dan kebersihan lingkungan sekitar. “Kami mengimbau kepada penghuni rumah dan warga sekitar untuk menjaga kebersihan lingkungan, sehingga dapat mengurangi kemungkinan kedatangan hewan mangsa ular seperti tikus yang dapat menarik perhatian ular,” tambahnya.
Perlu diketahui, Ular sanca kembang atau Python reticulatus adalah jenis ular terpanjang di dunia. Ular ini dapat tumbuh hingga 10 meter dan memiliki berat mencapai 270 kilogram.
Ular sanca kembang biasanya ditemukan dekat dengan sumber air, seperti Ini merupakan cara mereka untuk berkamuflase sebelum menyerang mangsanya.
Makanan utama ular sanca kembang adalah mamalia kecil, burung, dan reptil lain. Ular sanca dewasa juga bisa memakan anjing, monyet, babi hutan, rusa, dan bahkan manusia.***