
CiremaiNews.com, Cirebon,- H. Tasrip Abubakar kembali terpilih sebagai Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Cirebon untuk periode ketiga, dengan komitmen kuat mendukung program ketahanan pangan yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.
Tasrip menegaskan pentingnya menjaga keberlanjutan lahan pertanian dan mempertahankan lahan hijau di Kabupaten Cirebon untuk mendukung ketahanan pangan serta kesejahteraan petani.
Salah satu langkah utama kami adalah mengadvokasi dan membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi petani. Kami mendapat amanah untuk mensejahterakan petani melalui lembaga-lembaga HKTI, termasuk dalam mendukung korporasi dan koperasi untuk memperkuat sektor pertanian,” ujar Tasrip, di RM. Roso Eco, Kabupaten Cirebon. Selasa (11/02/2025)
Tasrip menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan lahan pertanian di Kabupaten Cirebon. Menurutnya, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mempertahankan lahan hijau agar tetap ada dan terjaga, mengingat pentingnya keberadaan lahan tersebut dalam mendukung ketahanan pangan.
“Lahan hijau harus dijaga secara berkelanjutan, karena ini sangat penting untuk kedaulatan dan pengembangan pertanian kita. Kita juga harus memastikan bahwa lahan yang ada tidak berkurang akibat konversi lahan untuk kepentingan lain,” lanjutnya.
Dengan jumlah penduduk Kabupaten Cirebon yang kini lebih dari 2,5 juta jiwa, Tasrif menilai diperlukan sekitar 40.000 hektare lahan untuk tanaman pangan. Oleh karena itu, pihaknya berupaya agar lahan-lahan tersebut terlindungi melalui peraturan daerah yang mengatur pemanfaatannya untuk ketahanan pangan.
Tasrip juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap fenomena kaplingisasi dan industrialisasi yang dapat mengancam ketersediaan lahan pertanian. “Saat ini, ada 10.000 hektare yang berpotensi masuk ke sektor industrialisasi. Kami akan terus berjuang untuk mempertahankan 42.000 hektare lahan untuk tanaman pangan dan lahan hijau,” tegasnya.
HKTI, kata Tasrip, akan menjadi garda terdepan dalam mempertahankan lahan hijau dan memastikan keberlanjutan produksi pangan di wilayah tersebut. Selain itu, HKTI juga memiliki beberapa langkah untuk mendukung program ketahanan pangan, salah satunya dengan menyediakan pupuk yang harus dikuasai oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di tingkat desa.
Tasrip berharap, melalui berbagai inisiatif tersebut, HKTI dapat berperan aktif dalam mendukung ketahanan pangan di Cirebon dan mewujudkan kesejahteraan bagi petani setempat.
“HKTI Jawa Barat sudah merespon dan akan membentuk sentra-sentra pupuk di setiap kecamatan dan desa, serta membuka kios pangan. Kami juga akan mendorong revitalisasi tambak di Pantai Utara Kabupaten Cirebon, dan HKTI tentunya di dalamnya akan berperan,” tutupnya.
Sementara itu Ketua OKK HKTI Jawa Barat, Budiarto, mengucapkan, selamat kepada H. Tasrip yang terpilih kembali sebagai Ketua HKTI Kabupaten Cirebon. Ia menyampaikan bahwa tantangan ke depan sangat besar, terutama dalam hal ketahanan pangan dan kedaulatan pangan.
Menurutnya, tantangan tersebut tidak hanya terkait dengan produksi beras, tetapi juga alih fungsi lahan, yang perlu mendapatkan perhatian khusus, terutama untuk lahan yang dijadikan lahan abadi.
Budiarto menekankan pentingnya perlindungan terhadap lahan agar tidak cepat beralih fungsi menjadi lahan P2B, mengingat pertambahan jumlah penduduk yang akan berdampak signifikan terhadap perubahan alih fungsi lahan.
Ia juga menyebutkan perlunya pengawasan terkait kaplingisasi serta produksi pertanian, termasuk pengairan dan sarana produksi.HKTI, lanjutnya, tidak memiliki anggaran khusus, namun lebih fokus pada edukasi, advokasi, dan pendampingan.
“Diharapkan, kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dapat semakin terjalin untuk menghadapi tantangan tersebut,” pungkasnya.