
CiremaiNews.com, Kuningan – Pemerintah Kabupaten Kuningan kembali mempertegas komitmennya dalam mendorong pembangunan infrastruktur pedesaan dengan meresmikan sistem penerangan di Jembatan Baranang, yang terletak di Dusun Babakan, Desa Luragung Landeuh, Kecamatan Luragung, pada Minggu (13/04/2025). Peresmian ini menjadi tonggak penting dalam upaya menghadirkan akses yang lebih aman dan nyaman bagi masyarakat setempat.
Kegiatan peresmian berlangsung meriah dan dihadiri langsung oleh sejumlah pejabat penting, di antaranya Bupati Kuningan Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., Wakil Bupati Tuti Andriani, S.H., M.Kn., serta unsur Forkopimda Kuningan. Hadir pula Pj Sekda Kuningan, Beni Prihayatno, S.Sos., M.Si., jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan Direktur Bank BPR Kuningan beserta timnya. Kehadiran para tokoh penting ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam membangun infrastruktur yang berorientasi pada kepentingan masyarakat.
Jembatan Baranang sendiri merupakan jalur penghubung yang sangat penting bagi mobilitas warga antar desa di kawasan Kecamatan Luragung hingga wilayah timur Kuningan. Jembatan ini menghubungkan antara lain Desa Cikaduwetan, Desa Cileuya, dan sejumlah desa lain di Kecamatan Cibingbin, menjadikannya urat nadi transportasi warga sehari-hari.
Namun, selama bertahun-tahun, masyarakat menghadapi kesulitan terutama pada malam hari dan saat musim hujan, karena ketiadaan fasilitas penerangan yang memadai di sekitar jembatan. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan pengguna jalan, terutama pejalan kaki dan pengendara sepeda motor.
Sebagai bentuk kepedulian dan sinergi antara pemerintah dengan sektor swasta, Bank BPR Perumda Kuningan memberikan dukungan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menyumbangkan fasilitas penerangan jalan di area jembatan tersebut. Atas inisiatif ini, Bupati Dian menyampaikan apresiasinya secara langsung.
“Kehadiran jembatan ini dapat memberikan dampak sosial yang luas, termasuk menekan angka kriminalitas di kawasan sekitar, karena akses penerangan kini sudah memadai. Jembatan Baranang juga merupakan bentuk nyata kolaborasi antara pemerintah daerah dengan dunia swasta,” ujar Bupati Dian.
Pada saat peresmian, Bupati Dian juga secara simbolis memberi nama resmi “Jembatan Baranang” kepada jembatan tersebut. Nama ini dipilih dengan makna yang dalam, baik secara harfiah maupun filosofis. Secara literal, “Baranang” berarti Bersinar Terang, sementara secara kiasan, nama tersebut melambangkan harapan dan masa depan yang cerah bagi masyarakat di wilayah itu.
“Simbol ini juga merupakan simbol gotong royong, simbol semangat bekerja sama, simbol menuju harapan baru. Dari Luragung Landeuh, getar resonansi perubahan akan terjadi. Insya Allah ke depan Kuningan akan lebih baik lagi,” lanjut Bupati Dian, dalam pidatonya yang penuh semangat.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Dian menyampaikan bahwa jembatan ini tak hanya berfungsi sebagai penghubung fisik antarwilayah, namun juga merupakan simbol kemajuan dan integrasi antar komunitas di Kuningan Timur.
“Simbol ini bukan hanya sekedar infrastruktur, yang menghubungkan satu titik dengan titik yang lain. Tetapi ini adalah simbol konektivitas, simbol kemajuan, simbol harapan masyarakat Kuningan Timur,” tegasnya.
Lebih jauh, ia mengutarakan harapan agar kehadiran Jembatan Baranang dapat memicu pertumbuhan wilayah ekonomi baru yang lebih aktif, produktif, dan inklusif, khususnya di kawasan Kuningan bagian timur. Hal ini diharapkan sejalan dengan visi pembangunan jangka panjang pemerintah daerah.
Dengan diresmikannya fasilitas ini, Pemerintah Kabupaten Kuningan berharap masyarakat di Kecamatan Luragung dan sekitarnya benar-benar dapat merasakan dampak positif dari pembangunan infrastruktur yang dilakukan secara berkelanjutan dan tepat sasaran. Ini juga menjadi bagian dari strategi daerah dalam memperluas konektivitas antar wilayah, memperkuat pertumbuhan ekonomi lokal, serta mewujudkan lingkungan yang lebih aman, nyaman, dan sejahtera bagi seluruh warga.