
CiremaiNews, Kuningan – Kepala SMAN 1 Luragung, Suleha, menilai insiden dugaan keracunan makanan yang dialami siswanya harus menjadi bahan evaluasi serius bagi penyelenggara program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menurutnya, sekolah sudah melakukan langkah cepat dengan membawa siswa ke fasilitas kesehatan begitu muncul gejala mual, muntah, hingga diare.
“Prioritas kami adalah keselamatan siswa. Kami segera berkoordinasi dengan Puskesmas Luragung agar anak-anak yang sakit bisa langsung ditangani,” kata Suleha, Jumat (3/10/2025).
Ia menambahkan, sebagian besar siswa sudah mulai membaik meski masih ada yang dirawat di rumah sakit.
“Untuk yang masih dalam perawatan, kami terus memantau bersama orang tua dan tenaga medis. Kami berharap semua segera pulih,” ujarnya.
Meski demikian, Suleha menekankan pentingnya tindak lanjut agar kasus serupa tidak terulang.
“Perlu ada evaluasi menyeluruh dari pihak terkait, khususnya dalam pengelolaan dan distribusi makanan MBG. Kami mendukung langkah pemerintah untuk menutup sementara dapur penyedia sampai ada hasil pemeriksaan,” tegasnya.
Sebelumnya, Bupati Kuningan Dr. H. Dian Rachmat Yanuar menyebut total siswa yang terdampak dugaan keracunan MBG di Kecamatan Luragung mencapai 284 orang dari dua sekolah berbeda. Pemerintah daerah pun menutup sementara dapur penyedia makanan dan mengirimkan sampel ke laboratorium.