Film Kuningan : Potensi dan Tantangan Membangun Ekosistem Perfilman di Kabupaten Kuningan
![]() |
Forum Film Kuningan |
Enam Karya sineas yang ditampilkan dalam acara ini yaitu ; Pangriksa Raksa karya Bonti Cinema SMKN 1 Luragung yang meraih Medali Perak dalam ajang Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional 2022 jenjang SMK kategori film pendek documenter, R.I.P Earth karya Artography yang disutradarai oleh M.Sanny febrian peraih Best Editor Visual Art Award (2017), Si Oyik karya Rabu Malam Production yang meraih juara kedua Pasanggiri FIlmisasi Sastra Sunda 2023, Kiri atau kanan dan HOAKS karya Bingkai SMA ITUS yang meraih medali emas dalam ajang Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional jenjang SMA 2023 kategori film fiksi., Sesak karya Megacitra Kreasi yang meraih juara 2 tingkat nasional Festival CInema BNN Provinsi NTT 2023 dan Manuk Dadali, sebuah video klip menarik yang di produksi oleh Dapur Sastra Universitas Kuningan.
Acara yang juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Dr. Elon Carlan, Bappeda Kuningan dan dinas Pendidikan Kabupaten Kuningan. diskusi yang bertema Membangun Ekosistem Perfilman Kuningan yang dipandu oleh Ariq Faisal dan nara sumber Dr. Elon Carlan ( Disporapar ), Endang Komara S.Kom ( megacitra Kreasi ) dan AR Affandi ( Forum FIlm Kuningan ) diadakan setelah screening film selesai. Walau acara tersebut tidak bisa dihadiri oleh Ence Bagus sebagai Pendiri Forum Film Kuningan. dalam kesempatan tersebut juga terdapat pesan dari seorang tokoh perfilman Indonesia yang meberikan support atas karya Sineas Kuningan yakni Deddy Mizwar. Dalam pesannya yang diberikan secara online mengatakan untuk membuat film yang bagus maka dengan cara terus membuat film itu sendiri tanpa henti.
“Kuningan memiliki keindahan alam dan lokasi yang unik. Kabupaten Kuningan dikenal dengan keindahan alamnya, termasuk pegunungan, sawah, dan air terjun. Lokasi-lokasi ini dapat digunakan sebagai latar belakang yang indah dalam produksi film. Pasca dibukanya Bandara Kertajati Majalengka semakin membuat Kuningan menjadi lebih strategis di antara beberapa kota besar, seperti Bandung dan Cirebon, menjadikannya mudah diakses,” Ujar Elon saat memberikan sambutan.
Kabupaten Kuningan memiliki budaya yang beragam, termasuk seni pertunjukan, tarian tradisional, dan festival budaya. Ini adalah potensi besar untuk membuat film-film yang menggambarkan kekayaan budaya lokal sekaligus mengangjkat pariwisatanya melalui media film. Scrning film yang diadakan secara berkala ini mampu menjadi wadah bagi banyak bakat lokal yang belum dieksplorasi di Kabupaten Kuningan. Aktor, sutradara, penulis naskah, dan kru film lainnya dapat ditemukan di Forum FIlm Kuningan.
“Film dapat menjadi alat promosi yang kuat untuk meningkatkan pariwisata. Dengan menggambarkan potensi wisata di Kabupaten Kuningan, film-film dapat memikat wisatawan untuk mengunjungi daerah ini. Kemampuan dalam menampilkan gambar yang bagus makin menguatkan karakter Kabupaten Kuningan sebagai Kabupaten yang Asri dan bagus untuk berwisata,” sambungnya lagi
Masih terdapat beberapa kendala yang harus segera difasilitasi, diantaranya keterbatasan infrastruktur untuk produksi film. Dibutuhkan investasi dalam fasilitas produksi, seperti studio, peralatan, dan gedung produksi. Selain itu pendidikan dan pelatihan dalam bidang perfilman perlu ditingkatkan. Ini melibatkan pendidikan formal di bidang perfilman, serta pelatihan untuk bakat-bakat lokal menjadi penunjang penting untuk menghasilkan sineas-sineas muda berkualitas.
Produksi film memerlukan dana yang signifikan. Upaya menarik investor terus dilakukan, baik lokal maupun nasional, menjadi penting untuk mendukung produksi film yang berkualitas. Selain dibutuhkan jaringan yang luas tentu faktor kepercayaan akan lahirnya karya-karya yang sangat baik dari masyarakat untuk bisa ikut mendukung perfilman Kuningan.
Selain memproduksi film, penting juga untuk memiliki strategi promosi dan distribusi yang efektif. Membawa film-film Kabupaten Kuningan ke pasar yang lebih luas adalah tantangan tersendiri dan ini menjadi tugas bersama terutama mereka yang bergerak dibidang Sinematografi dan unsure di dalamnya.
Dalam industri perfilman, regulasi dan izin seringkali menjadi hambatan. Kerjasama dengan pemerintah setempat untuk menyederhanakan proses perizinan adalah langkah yang diperlukan. Bersyukur saat ini kemudahan-kemudahan dari pemerintah terus diberikan untuk memudahkan para sineas muda untuk berkarya.
Pemerintah, pelaku industri perfilman, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk mengidentifikasi peluang, mengatasi hambatan, dan mengembangkan ekosistem perfilman yang berkelanjutan. Kolaborasi bida menjadi solusi dalam memperkenalkan perfilman Kuningan pada Masyarakat luas. Walau masih jauh dari terpenuhinya kebutuhan akan infrastruktur produksi film. Diharapakan pemerintah dan investor swasta lebih proaktif berinvestasi dalam infrastruktur produksi film, seperti studio dan peralatan modern karena merupakan prsfektif yang bagus kedepannya.
Dibutuhkan program pelatihan dan pendidikan untuk mendukung bakat-bakat lokal dalam mengembangkan keterampilan perfilman mereka. Maka mengadakan pelatiahan dalam satu program pendidikan menjadi sangat penting untuk diadakan secara regular.
Membangun strategi promosi dan pemasaran yang kuat untuk memasarkan film-film dari Kabupaten Kuningan adalah kunci untuk mencapai audiens yang lebih luas. Selain itu pemerintah setempat harus berupaya untuk menyederhanakan proses perizinan film dan memberikan insentif kepada produksi film yang berlokasi di Kabupaten Kuningan.
“Menjadi harapan bersama bagi Kabupaten Kuningan bahwa perfilman Kuningan akan mampu membangun ekosistem perfilman di Kabupaten Kuningan adalah sebuah tantangan yang menarik dan berpotensi besar, Pungkas Elon. Potensi untuk menciptakan cerita yang memikat dan mempromosikan budaya lokal yang kaya adalah tak terbatas. Dengan kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat, serta investasi dalam infrastruktur dan pendidikan, Kabupaten Kuningan dapat menjadi pusat perfilman yang produktif dan berpengaruh di Jawa Barat dan Indonesia secara keseluruhan.***