Legenda Kawin Cai, Tradisi Sakral Penyatu Dua Sumber Kehidupan

Ciremainews, Kuningan — Tradisi kuno bernama Kawin Cai hingga kini tetap dilestarikan masyarakat Desa Babakanmulya, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan. Upacara adat ini dipercaya sebagai simbol penyatuan dua sumber air keramat yang menjadi lambang keseimbangan alam dan keberkahan hidup.

Setiap tahun, masyarakat setempat menggelar prosesi Kawin Cai sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan air dari mata air Tirtayatra yang tak pernah kering. Warga meyakini, selama ritual ini dijalankan, sumber air tersebut akan terus mengalir dan memberikan kehidupan bagi tujuh desa di sekitarnya.

Menurut sesepuh adat Desa Babakanmulya, Jaja Abdurrahman, tradisi Kawin Cai telah dilakukan secara turun-temurun sejak masa kerajaan kuno. Upacara ini diyakini merupakan simbol penyatuan cinta antara Resi Makandria dari Kerajaan Tirtawulan (Cibulan) dengan Pwah Sanghiyang Sri dari Kerajaan Kainderaan.

“Makna Kawin Cai adalah mencampurkan dua sumber air keramat sebagai simbol perkawinan Resi Makandria dan Dewi Sri. Dari penyatuan itu, masyarakat percaya akan datang keberkahan dan kesuburan,” ujar Jaja kepada Ciremainews, Kamis (10/10/2025).

Ritual diawali dengan pengambilan air dari mata air Tirtayatra Balong Dalem oleh sesepuh desa yang telah mendapat restu kuncen. Air tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kendi tanah liat dan diarak sejauh lima kilometer menuju tujuh sumur keramat Cibulan di Desa Manis Kidul. Setibanya di sana, air dari Sumur Kajayaan dicampurkan ke dalam kendi berisi air Tirtayatra.

Kendi berisi dua air keramat itu lalu dibawa kembali ke Balong Dalem untuk disatukan di depan Batu Kawin, batu besar yang menjadi saksi utama prosesi ini. Upacara dilakukan dengan lantunan azan dan doa-doa, disaksikan tokoh masyarakat serta warga sekitar.

“Sebagian air digunakan untuk menyiram sawah dan kebun sebagai simbol berkah bagi masyarakat. Konon, air hasil Kawin Cai mampu menyuburkan tanaman dan mengundang turunnya hujan,” tambah Jaja.

Kepercayaan masyarakat menyebutkan, ritual Kawin Cai tidak hanya menjaga kesuburan tanah, tetapi juga mempererat hubungan antara manusia dan alam. Karena itu, upacara ini biasanya dilakukan saat musim kemarau panjang untuk memohon keberkahan air bagi lahan pertanian.

Tahun ini, pelaksanaan Kawin Cai berlangsung lebih meriah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ratusan warga ikut terlibat, sementara sejumlah tokoh daerah turut hadir menyaksikan prosesi budaya yang sarat nilai spiritual ini.

Direktur Utama PDAU Kuningan, Hj. Heni Susilawati, S.Sos., M.M., menyampaikan apresiasinya terhadap tradisi tersebut.

“Kawin Cai bukan hanya ritual adat, tetapi juga pengingat pentingnya menjaga air sebagai sumber kehidupan. Tradisi ini menjadi warisan budaya yang layak dijaga dan diwariskan,” ujarnya.

Bagi masyarakat Babakanmulya, Kawin Cai bukan sekadar upacara adat, melainkan perjanjian leluhur antara manusia dan alam.
Selama air masih mengalir di Balong Dalem, legenda cinta Resi Makandria dan Dewi Sri diyakini akan terus hidup menjaga kesuburan tanah dan kesejahteraan masyarakat Kuningan.

Related Posts

Tiga Atlet Wushu Kuningan Melaju ke Porprov 2026

Sebanyak tiga atlet wushu dari Kabupaten Kuningan berhasil meloloskan diri dari babak kualifikasi Pekan Olahraga Provinsi (BK-Porprov) XV yang diselenggarakan di Kota Bekasi pada 1–6 Oktober.

Wujudkan Janji Prabowo, Sekolah Rakyat Asrama Gratis Jamin Masa Depan Anak Miskin Kuningan

Program pendidikan gratis berbasis asrama, Sekolah Rakyat Rintisan Kuningan, resmi diluncurkan oleh Bupati Kuningan Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., pada Kamis (9/10/2025). Berlokasi di eks SMPN 6 Kuningan, program yang merupakan inisiatif Presiden RI Prabowo Subianto ini secara khusus menyasar anak-anak dari keluarga miskin atau kelompok Desil Satu dan Desil Dua.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Lainnya

Legenda Kawin Cai, Tradisi Sakral Penyatu Dua Sumber Kehidupan

  • By admin
  • Oktober 10, 2025
Legenda Kawin Cai, Tradisi Sakral Penyatu Dua Sumber Kehidupan

Tiga Atlet Wushu Kuningan Melaju ke Porprov 2026

  • By admin
  • Oktober 9, 2025
Tiga Atlet Wushu Kuningan Melaju ke Porprov 2026

Wujudkan Janji Prabowo, Sekolah Rakyat Asrama Gratis Jamin Masa Depan Anak Miskin Kuningan

  • By admin
  • Oktober 9, 2025
Wujudkan Janji Prabowo, Sekolah Rakyat Asrama Gratis Jamin Masa Depan Anak Miskin Kuningan

Kembali Bermasalah, Brownis MBG Luragung Ditemukan Berjamur

  • By admin
  • Oktober 9, 2025
Kembali Bermasalah, Brownis MBG Luragung Ditemukan Berjamur

Pemerhati Pendidikan Kritik Bupati: Tutup Dapur MBG Terlalu Reaktif, Rakyat Kecil Tersakiti

  • By admin
  • Oktober 8, 2025
Pemerhati Pendidikan Kritik Bupati: Tutup Dapur MBG Terlalu Reaktif, Rakyat Kecil Tersakiti

Polresta Cirebon Amankan 3 Pengedar OKT di Tiga Lokasi Berbeda

Polresta Cirebon Amankan 3 Pengedar OKT di Tiga Lokasi Berbeda