CiremaiNews, Kuningan – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi menjelang puncak musim hujan yang diperkirakan terjadi pada awal tahun 2026.
Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana, mengatakan bahwa wilayah Jawa Barat, termasuk Kabupaten Kuningan, kini sudah mulai memasuki fase musim penghujan. Karena itu, masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai kemungkinan bencana.
“Kita sudah mulai memasuki, bahkan sebagian wilayah sudah berada di fase musim hujan. Jadi masyarakat perlu lebih waspada terhadap potensi bencana, seperti banjir, longsor, maupun angin kencang,” ujar Indra Bayu, Rabu (22/10/2025).
Menurutnya, berdasarkan informasi dari BMKG, puncak musim hujan di wilayah Pulau Jawa diprediksi akan terjadi pada Januari hingga Februari 2026.
“Kalau menurut informasi dari BMKG, puncak musim hujan di Pulau Jawa akan berlangsung pada awal tahun, sekitar Januari sampai Februari,” jelasnya.
Indra Bayu menambahkan, saat ini kondisi cuaca masih berada pada fase pancaroba atau peralihan musim, yang sering ditandai dengan fenomena cuaca ekstrem seperti hujan tiba-tiba disertai angin kencang.
“Di fase pancaroba ini cuaca bisa berubah sangat cepat. Siang hari panas, sore bisa hujan deras disertai angin cukup kencang,” terangnya.
Ia mencontohkan, beberapa hari terakhir sudah terjadi angin kencang yang menyebabkan sejumlah pohon tumbang di beberapa titik wilayah Kuningan.
“Kemarin juga sedikit angin kencang saja sudah banyak terjadi pohon tumbang di beberapa titik,” ungkapnya.
Sebagai bentuk antisipasi, BPBD mengimbau masyarakat untuk melakukan langkah-langkah sederhana namun penting dalam mencegah bencana.
“Langkah-langkah preventif ini harus dilakukan, minimal dari lingkungan sekitar. Jangan membuang sampah sembarangan karena bisa menyumbat saluran air dan menyebabkan banjir,” pesan Indra Bayu.
Selain itu, ia menekankan pentingnya penataan lingkungan, terutama pohon-pohon besar yang rawan tumbang saat diterpa angin kencang.
“Ini yang menjadi PR kita bersama, terutama soal pohon-pohon besar. Perlu ada kesepakatan bersama dengan warga dan pihak terkait agar bisa dilakukan pemangkasan atau penataan lingkungan secara aman,” ujarnya.
Untuk memperkuat koordinasi dan kesiapan daerah, BPBD Kuningan juga berencana menggelar apel kesiapsiagaan dalam waktu dekat.
“Dalam waktu dekat, di bulan ini atau maksimal bulan depan, kami akan menyelenggarakan apel bersama stakeholder terkait. Ini bagian dari kesiapsiagaan kita menghadapi cuaca ekstrem dan potensi bencana hidrometeorologi,” pungkasnya.






