Achmad Effendi
CiremaiNews.com, Cirebon,- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cirebon menggelar debat terbuka pertama bagi calon bupati dan wakil bupati 2024 di Grand Ballroom Aston, Sabtu, 26 Oktober 2024.
Acara ini menampilkan empat pasangan calon (paslon) yang berkompetisi, yakni Paslon Nomor Urut 1: RAHIM (Rahmat Hidayat – Imam Saputra), Paslon Nomor Urut 2: BERIMAN (Imron – Agus Kurniawan Budiman), Paslon Nomor Urut 3: WALI (Wahyu Tjiptaningsih – Solichin), dan Paslon Nomor Urut 4: M. Luthfi – Dia Ramayana.
Tema debat kali ini adalah “Akselerasi pembangunan ekonomi dan kualitas sumber daya manusia daerah untuk kemandirian Cirebon yang berkelanjutan.”
Pemaparan Visi dan Misi: Usaha Kemandirian dan Kesejahteraan Cirebon
Debat ini berlangsung meriah dengan kehadiran pendukung dari masing-masing paslon. Paslon nomor urut 1, RAHIM (Rahmat Hidayat – Imam Saputra), menyampaikan komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memberdayakan sumber daya manusia. Menurut Rahmat, kolaborasi dan pengawasan kebijakan adalah kunci untuk menekan angka kemiskinan dan pengangguran di Kabupaten Cirebon.
“Dan dalam pembangunan sebuah daerah harus ada kolaborasi dan adanya pengawas pengontrol kebijakan,” ujarnya. Kepada wartawan seusai agenda tersebut.
Sementara itu, paslon nomor urut 2, BERIMAN (Imron – Agus Kurniawan Budiman), menekankan pentingnya melanjutkan program-program yang telah dirintis sebelumnya. Imron yang pernah menjabat sebagai bupati dan wakil bupati Cirebon, berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan akses ke pelatihan kerja untuk mendukung pembangunan ekonomi serta menarik investasi.
“kami berbicara bukan program tapi melanjutkan program kalau yang lain itu kan yang belum pernah duduk , jadi program setinggi langitpun bolah saja. Olehkarena itu saya hanya mengalir saja,” kata Imron.
Paslon nomor urut 3, WALI (Wahyu Tjiptaningsih – Solichin) menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur di wilayah timur Cirebon untuk mendukung mobilitas dan meningkatkan pendapatan daerah. Wahyu mengungkapkan bahwa perbaikan infrastruktur akan membantu masyarakat dalam bekerja, sekolah, dan mengangkut hasil panen, yang pada akhirnya berdampak pada ekonomi lokal.
Sebagai contoh di wilayah timur ini mengharapkan jalan infrastruktur yang ada di beberapa wilayah, dan diharapkan masuk dalam visi misi 9 wali, karena ada beberapa turunan program-program yang ada.
“Ini keinginannya semuanya bagus karena jalan ini merupakan kebutuhan dasar yang semuanya mengangkut hasil panen melalui jalan orang bekerja sekolah semuanya melalui jalan oleh karenanya ini salah satu faktor juga untuk meningkatkan pendapatan asli daerah,”ujarnya.
Paslon nomor urut 4, M. Luthfi – Dia Ramayana, memaparkan rencana penyelesaian persoalan infrastruktur jalan, BPJS, dan pengangguran dalam dua tahun ke depan. Luthfi menekankan konsep pembangunan berkelanjutan berbasis SDM, ekonomi, dan budaya untuk memperbesar peluang kerja bagi warga Cirebon.
Evaluasi KPU dan Persiapan Debat Berikutnya
Ketua KPU Kabupaten Cirebon, Esya Kurnia Puspawati, mengapresiasi jalannya debat yang lancar dan dinamis. Namun, ia mengakui perlunya evaluasi terkait sistem audio dan pengelolaan massa di luar ruangan. KPU berencana meningkatkan penyelenggaraan debat berikutnya, yang akan dilaksanakan pada 20 November dengan tema “Tata Kelola Pemerintahan: Transformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik yang Bersih dan Inklusif.”ungkapnya.
Dengan antusiasme yang tinggi dari masyarakat, debat ini diharapkan menjadi bagian penting dalam pendidikan politik dan menciptakan pemilih yang cerdas di Kabupaten Cirebon.
Firman
