CiremaiNews.com, Kuningan – Hari Lahir ke-38 Perguruan Pencak Silat Nahdlatur Ulama (PSNU) Pagar Nusa dimeriahkan oleh ratusan pendekar di Ponpes Silebu Pimpinan Gus Dulloh, Kecamatan Pancalang.
Staf ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, H. Dadi Hardadi mengatakan keberadaan pendekar Pagar Nusa yang senantiasa menjunjung tinggi martabat diri, pesantren dan ulama sebagai simbol ilmu pengetahuan, namun tetap memiliki rasa tanggungjawab dalam menjaga keamanan, merupakan hal yang perlu diapresiasi.
“Pencak Silat NU Pagar Nusa selama ini telah konsisten menjalankan perannya dalam menjaga marwah kyai dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu, merawat tradisi leluhur nusantara dalam seni beladiri,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Ketua PC PSNU Pagar Nusa Kabupaten Kuningan Wibawa Gumbira menyampaikan meski digelar dengan kesederhanaan, namun niat, itikad dan semangat refleksi diri menjadi hal utama. Harlah juga sebagai penghargaan atas kontribusi para pendiri Pagar Nusa dalam mengembangkan organisasi ini sejak didirikan pada 3 Januari 1986 di Pondok Pesantren Lirboyo.
“Kami mengajak pengurus dan anggota Pagar Nusa untuk terus mengasah dan meningkatkan rasa cinta menjaga para ulama, dan bangga kepada bangsa kita dengan menjaga kedaulatan bangsa, melestarikan dan mengembangkan kekayaan budaya Nusantara salah satunya Pencak Silat sebagai jati diri bangsa. Untuk itu teruslah berlatih dan berlatih,” ungkap Gugum, Senin (4/3/2024).
Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah yang telah bersinergi dengan NU, khususnya Pagar Nusa dalam acara yang telah diselenggarakan Minggu (3/3) lalu. “Semoga ke depannya, sinergitas dan silaturrahmi tersebut harus terus menguat demi kemajuan Kuningan,”sambung Gugum.
“Kami bukan hanya sebatas organisasi untuk melahirkan pendekar, namun kami juga memiliki kepedulian dan tanggungjawab akan generasi muda agar menjadi pendekar yang memiliki budi pekerti, dimana yang lebih kecil hormat kepada yang lebih atas dan yang lebih atas sayang pada yang lebih bawah,” harapnya.
Dalam kesempatan yang sama , Majelis Pendekar, Deni Darmadi menuturkan Pagar Nusa adalah sebuah perguruan pencak silat yang memiliki basis kegiatan di Nahdlatul Ulama (NU), salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia.
“Pagar Nusa memiliki peran penting dalam menjaga tradisi leluhur nusantara dalam seni beladiri, serta turut aktif dalam menjaga marwah kyai (ulama) dan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar Deni, yang akrab disapa Mang Dadawuk.
Melalui sinergi dengan Pemerintah Daerah dan NU, sambung Dadawuk, Pagar Nusa berupaya memajukan daerahnya. Perguruan ini juga menjalin silaturahmi dengan berbagai pihak, termasuk para kyai, untuk memperkokoh perjuangan dan keberlanjutan tradisi. Dengan berbagai kegiatan dan acara meriah seperti perayaan hari lahir, Pagar Nusa terus memperkuat jati diri bangsa melalui warisan seni tradisionalnya.
Sementara itu, Ketua PW Pagar Nusa Jawa Barat KH. Asep Saepul Milah berpesan kepada pengurus dan anggota untuk terus memperkokoh dan memperkuat perjuangan di Pagar Nusa dan menjaga tali silaturahmi dengan para kiai untuk tawadhu dan taat serta lebih cinta lagi. “Bukan hanya berkekuatan dengan fisik tapi doa kiai merupakan energi dan suplemen kekuatan Pagar Nusa. Untuk itu teruslah Istiqomah,” kata dia.