CiremaiNews.com, Cirebon,- Wakil ketua DPD Perjuangan menyampaikan PDI Perjuangan Jawa Barat bidang Pangan, Pertanian, Kehutanan, dan Lingkungan Hidup, Bambang Mujiarto ST, mundurnya Wahyu Tjiptaningsih mantan wakil bupati Cirebon dari PDI P merupakan sebuah manuver politik yang sudah biasa.
Menurut Bambang, Kabupaten Cirebon sebagai salah satu basis PDI Perjuangan terbesar di Jawa Barat. PDI Perjuangan saat ini sedang mematangkan kerangka dan skema pemenangan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Kabupaten Cirebon. Hal itu agar apa yang sudah ditargetkan bisa direalisasikan.
“Kabupaten Cirebon itu sejak dulu adalah basis PDI Perjuangan, beberapa kali Pilkada terakhir berhasil dimenangkan oleh PDI Perjuangan, termasuk tahun ini kita berhasil merebut kemenangan di Pileg dengan Raihan 13 kursi di parlemen,”ujar Bambang,” Kamis (13/06/2024)
Tambah Bambang, PDI P saat ini telah mempersiapkan seluruh instrumen untuk pemenangan pada Pilkada nanti. Ia pun menyebutkan format persiapan yang bakal dilakukan akan sedikit berbeda.
“Persiapan yang kini digenjot oleh partai salah satunya adalah konsolidasi internal.Yang perlu disiapkan saat ini adalah menggerakkan seluruh instrumen pemenanganan agar target yang sudah dipasang bisa dicapai, dinamika dalam organisasi biasa, yang harus dilakukan adalah tetap fokus,” ujarnya.
Ia pun meminta agar seluruh kader dan pengurus PDI Perjuangan di Kabupaten Cirebon tidak resah dan tidak khawatir karena ada salah satu pengurus yang mundur dan mendaftar dalam Pilkada di partai lain. Hal tersebut kata dia adalah hal yang biasa dalam dinamika politik kekinian.
“Tahapan di partai sudah berjalan dari mulai penjaringan, penyaringan baik internal maupun eksternal maka adalah hal yang wajar jika ada kandidat yang mundur. Itu adalah hal yang biasa, bukan sesuatu yang luar biasa, cari perhatian saja,”katanya.
Apa yang disampaikan Bambang tersebut merujuk mantan Wakil Bupati Cirebon, Hj Wahyu Tjiptaningsih SE MSi atau Ayu sapaan akrabnya yang mundur dari keanggotaan sebagai kader dan pengurus PDI Perjuangan.
“Masalah mundur dan maju adalah hak setiap calon yang mendaftar di PDI Perjuangan. Tinggal bagaimana melihatnya saja, apakah mundur ini adalah keinginan pribadi atau ada niat lain. Yang jelas PDI Perjuangan sudah memberikan ruang untuk berekspresi dan berjuang untuk kepentingan rakyat ,”bebernya.
Kata dia, manuver politik seperti ini adalah hal yang biasa dan tidak perlu disikapi secara luar biasa. Ia sendiri melihat jika saat ini ada pihak yang sedang melakukan manuver dengan mendorong beberapa isu naik ke permukaan dengan harapan isu tersebut bisa mendongkrak elektabilitas pihak-pihak tersebut.
“Biasa saja, sekali lagi bukan hal yang luar biasa, saya minta semua kader dan pengurus fokus untuk pemenangan Pilkada, yang bikin manuver ini itu biarkan saja,”katanya.
Yang tak kalah penting sambung Bambang, figur menjadi salah satu pertimbangan dalam memenangkan kontestasi politik. Maka untuk menentukan figur tentu perlu kedalaman dan harus memenuhi banyak indikator. Sehingga nantinya bisa mendapatkan calon pimpinan yang dapat menyelesaikan seluruh persoalan yang ada.
“Dalam waktu dekat PDI Perjuangan akan melakukan survey, akan melihat bagaimana elektabilitas dan popularitas tokoh-tokoh yang punya potensi untuk maju baik sebagai Bupati atau Wakil Bupati,”ungkapnya. ***