Ciremainews – Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI) bersama Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia meresmikan peluncuran buku “Public Relations di Indonesia dari Masa ke Masa” di Gedung Yustinus, Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta. Buku ini merupakan dokumentasi komprehensif pertama yang mengulas sejarah dan perkembangan sektor serta praktik public relations (PR) di Indonesia, sebagai bagian dari komitmen APPRI dalam mendokumentasikan peran strategis PR di berbagai era dan sektor.
Ketua Umum APPRI, Sari Soegondo, menyampaikan bahwa buku ini adalah bentuk apresiasi terhadap kontribusi para praktisi PR yang telah menegakkan integritas profesi serta mengembangkan sektor komunikasi, kehumasan, dan informasi di Indonesia. “APPRI optimis buku ini dapat menjadi referensi penting bagi profesional dan akademisi sekaligus menjadi pengingat akan tanggung jawab para praktisi untuk menjaga integritas dan kualitas komunikasi publik di tanah air,” ungkap Sari dalam sambutannya.
Industri PR di Indonesia telah mengalami perkembangan pesat dalam beberapa dekade terakhir. Public Relations Officer kini ada di hampir setiap institusi, seiring dengan meningkatnya perusahaan konsultan PR, monitoring media, produsen konten digital, dan penyedia strategi komunikasi. Lawrence Chandra, Director Inke Maris & Associates, menyatakan bahwa teknologi yang berkembang pesat menuntut para pelaku industri, termasuk PR, untuk beradaptasi dengan cepat. “Transformasi digital, termasuk penggunaan media sosial dan teknologi AI, berdampak pada lanskap PR. Ini menimbulkan pertanyaan apakah peran praktisi PR dapat tergantikan oleh teknologi,” kata Lawrence.
Laurentius Iwan Pranoto, Head of PR, Marcomm and Event Asuransi Astra, menggarisbawahi pentingnya refleksi sejarah dalam menghadapi masa depan. Menurutnya, pemahaman sejarah PR di Indonesia akan membantu industri menghadapi tantangan dengan lebih bijak, tanpa mengorbankan etika dan standar yang ada.
Penyusunan buku ini melibatkan studi literatur dan wawancara mendalam dengan lebih dari 60 narasumber dari kalangan praktisi, pejabat, akademisi, dan sejarawan, termasuk Jojo S. Nugroho, Asti Putri, dan Hannie Kusuma. Buku ini juga menyoroti perubahan signifikan dalam praktik PR selama pandemi hingga era digital.
Peluncuran buku ini merupakan bagian dari rangkaian acara menuju World Public Relations Forum (WPRF) 2024 yang akan diadakan di Bali pada 19-22 November 2024. APPRI berharap buku ini dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya PR dan mendorong kolaborasi antar praktisi di tengah perkembangan teknologi yang pesat.
Selain peluncuran buku, APPRI juga menandatangani Nota Kerjasama dengan Universitas Katolik Atma Jaya sebagai dukungan dalam pengembangan pengetahuan dan keterampilan PR di kalangan mahasiswa. Acara ini dihadiri oleh perwakilan kementerian/lembaga, sektor swasta, akademisi, media, dan praktisi senior yang merupakan bagian dari keluarga besar APPRI.