CiremaiNews.com, Kuningan – Kang Dedi Mulyadi (KDM) mengunjungi Kuningan, tepatnya di daerah Gunung Keling, dan menggelar acara pagelaran seni wayang golek yang meriah (14/11/2024). Acara ini menjadi sorotan karena menampilkan kekayaan budaya Sunda yang dikemas dengan humor khas dan pesan moral yang mendalam.
Dalam sambutannya, Kang Dedi Mulyadi mengatakan, “Wayang golek bukan hanya seni hiburan, tapi juga media untuk menyampaikan pesan-pesan luhur tentang kehidupan, tanggung jawab, dan cinta terhadap budaya.” Pagelaran ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat Kuningan yang antusias hadir untuk menyaksikan pertunjukan budaya tradisional ini.
Salah satu adegan dalam pertunjukan menyisipkan pesan tentang pentingnya merawat budaya. Salah satu tokoh berkata, “Urang Sunda ulah ukur butuh hungkul, tapi kudu miara, ngajaga, jeung nariksa budaya urang.” (Orang Sunda tidak boleh hanya mengandalkan kebutuhan, tetapi juga harus merawat, menjaga, dan melestarikan budaya kita). Pernyataan ini disambut tepuk tangan meriah dari penonton.
Tidak hanya itu, humor khas Sunda juga menghiasi jalannya acara. Dalam sebuah adegan, salah satu tokoh berkata, “Wengi ieu, kuring mere tanda kaasih ka nu dipikacinta,” yang artinya, “Malam ini, aku memberikan tanda kasih kepada orang yang kucintai.” Kalimat ini mengundang gelak tawa dan keharuan dari penonton yang terpikat oleh penyampaian yang jenaka namun penuh makna.
Acara ini diakhiri dengan doa bersama. Kang Dedi Mulyadi menutup dengan harapan, “Semoga budaya Sunda terus lestari, menjadi kebanggaan Jawa Barat, dan tetap relevan di tengah perkembangan zaman.”
Pagelaran wayang golek ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarana edukasi yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai luhur kepada generasi muda. Gunung Keling pun menjadi saksi bagaimana seni budaya Sunda hidup dan memberikan inspirasi di tengah masyarakat.