 
									CiremaiNews.com, Kuningan – Proses evakuasi jenazah tanpa identitas yang ditemukan di dekat puncak Gunung Ciremai kini memasuki tahap penurunan. Setelah berhasil melakukan pembungkusan sekitar pukul 10.09 WIB, tim utama mulai bergerak turun dari puncak sekitar pukul 11.00 WIB, dengan metode evakuasi estafet melalui jalur Linggajati.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana, menyebutkan bahwa perjalanan turun diperkirakan akan memakan waktu panjang karena medan yang curam dan kondisi cuaca di kawasan puncak masih cukup ekstrem.
“Proses penurunan jenazah sedang berlangsung. Tim bergerak dengan sangat hati-hati mengingat kondisi jalur yang licin dan berangin. Koordinasi antarpos terus kami pantau,” ujar Indra Bayu saat memberikan keterangan lanjutan kepada Ciremainews, Jumat siang.
Menurutnya, tim bantuan dari bawah sudah disiagakan di setiap pos untuk menerima estafet jenazah, mulai dari Pos Batu Lingga, Bapa Tere, Bingbing, hingga Pos Pangasinan. Tim logistik juga dikerahkan untuk memperkuat suplai makanan, oksigen, serta perlengkapan medis ringan bagi petugas di lapangan.
“Estimasi kami, jenazah baru bisa tiba di pos bawah pada malam hari atau Sabtu dini hari, tergantung kondisi di lapangan,” tambahnya.
Sementara itu, personel gabungan dari TNI, Polri, Balai TNGC, BPBD, AKAR, VR, Relawan Kuningan, dan PPGC terus melakukan pemantauan dan komunikasi lintas jalur, termasuk jalur Linggasana dan Palutungan.
Hingga berita ini diturunkan, identitas korban belum diketahui. Tim gabungan berencana membawa jenazah ke RSUD 45 Kuningan setelah berhasil dievakuasi dari lereng Ciremai untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Fokus utama kami adalah memastikan jenazah bisa dievakuasi dengan aman dan layak. Setelah itu baru proses identifikasi oleh pihak berwenang dilakukan,” tutur Indra.
Evakuasi ini menjadi salah satu operasi gabungan terbesar di Gunung Ciremai dalam beberapa bulan terakhir, dengan melibatkan lebih dari 80 personel lintas instansi.





