CiremaiNews, Kuningan – Anggota Komisi IV DPR RI, Hj. Rina Sa’adah, menyoroti pelaksanaan program Makan Bergizi (MBG) yang telah mulai berjalan di Kabupaten Kuningan. Pihaknya menekankan pentingnya pengawasan ketat untuk memastikan program ini berjalan optimal dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Menurutnya, fokus utama pengawasan program MBG berada pada aspek gizi dan manajemen. “Pengawasan terkait gizi sangat penting, dan pengawasan terkait manajemennya diperlukan supaya program aman, sehat, dan nyaman,” tandasnya. Program ini juga harus bisa dirasakan manfaatnya seluas-luasnya bagi masyarakat, khususnya di Kabupaten Kuningan.
Politisi PKB ini juga menambahkan pengawasan tidak hanya menjadi tanggung jawab pusat, tetapi harus dilakukan bersama-sama dan melibatkan berbagai pihak di daerah. Pihak-pihak yang terlibat adalah Pemerintah Daerah, DPRD, dan tokoh-tokoh masyarakat.
“Kalau bisa ter-deliver dengan baik, sehingga tidak ada lagi kejadian keracunan ataupun kekurangan gizi, ini betul-betul harus diawasi dari tingkat pusat sampai daerah,” tegasnya.
Dampak Program MBG pada Petani Lokal
Lebih lanjut, program MBG diharapkan memiliki dampak positif pada sektor pertanian lokal. Program ini diharapkan dapat menyerap hasil tani, sehingga terjalin kolaborasi antara petani dan pelaku usaha yang terlibat dalam program MBG.
Dukungan Sektor Pertanian di Kuningan
Selain MBG, Komisi IV DPR RI juga fokus pada dukungan sektor pertanian. Rina Sa’adah menyebutkan bahwa pihaknya telah menyalurkan berbagai bantuan di Kuningan, di antaranya adalah Alsin (Alat dan Mesin Pertanian), benih, bibit, dan bantuan kemudahan akses pupuk.
Salah satu Alsintan yang dirasakan manfaatnya adalah pompa air yang memudahkan petani, serta traktor. Ia menekankan bahwa penyaluran program dan bantuan harus tepat sasaran dan sesuai dengan wilayahnya masing-masing.
Rina juga menambahkan anggaran kementerian untuk pangan merupakan yang terbesar, sejalan dengan fokus pemerintah saat ini terhadap ketahanan pangan.






