
CiremaiNews.com, Kuningan – Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, khususnya bagi para pengemudi ojek online (ojol), Hj. Tina Wiryawati, SH., MM kembali mengadakan pelatihan budidaya maggot. Acara ini digelar bersama Yayasan Eka Nusa Satia dan diikuti oleh perwakilan dari Aliansi Paguyuban Ojol (2/02/2025). Kegiatan ini juga sekaligus memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang ke-17, sebuah momentum untuk mengingatkan kembali semangat kebersamaan dan perjuangan yang telah dilakukan untuk kemajuan masyarakat Indonesia.
Perwakilan dari aliansi ojol menyampaikan rasa terima kasih kepada Hj. Tina Wiryawati atas kesempatan yang diberikan. “Kami berterima kasih kepada Bu Hj. Tina telah mengundang kami, yang notabene hanya sebagai pengemudi ojek online. Pelatihan ini sangat bermanfaat karena memberikan solusi untuk menambah penghasilan. Kami di sini adalah tulang punggung keluarga, sehingga pelatihan ini bisa menjadi peluang baru bagi kami,” ujar salah satu perwakilan ojol.
Hj. Tina Wiryawati menjelaskan bahwa ini adalah kali kedua mereka mengadakan pelatihan bersama. “Kali ini fokus saya adalah pemberdayaan yang bisa menghasilkan cuan. Kenapa budidaya maggot? Karena ini bisa menjadi solusi untuk pengelolaan sampah yang lebih bijak, sekaligus memiliki nilai ekonomis. Selain itu, kita juga ada budidaya buah naga yang bisa menjadi peluang usaha baru bagi masyarakat,” ujarnya.
Ia juga memperkenalkan konsep SABDARUM (Swasembada di Dalam Rumah), yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan rumah tangga terhadap belanja kebutuhan pokok. “Dengan konsep ini, kita tidak perlu lagi membeli kebutuhan sehari-hari seperti cabai dan bahan pangan lainnya. Melalui pelatihan ini, kita bisa menciptakan kemandirian dalam rumah tangga,” tambahnya.
Tio, juga menekankan pentingnya budidaya maggot dalam pengelolaan sampah organik. “Kita berharap semua peserta dapat mencapai tujuan bersama. Maggot ini awalnya ditujukan untuk pengelolaan sampah organik agar bisa dimanfaatkan menjadi pupuk yang berguna bagi pertanian,” jelasnya.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para peserta, terutama dari komunitas ojol, bisa memanfaatkan ilmu yang didapat untuk menambah penghasilan serta berkontribusi dalam pengelolaan lingkungan yang lebih baik.