CiremaiNews.com, Cirebon,- Pemerintah Kabupaten Cirebon terus memperkuat sinergi lintas sektor dalam menghadapi berbagai tantangan kesehatan, termasuk wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) yang telah mencatat lebih dari 1.400 kasus dengan 6 kematian hingga minggu ke-35 tahun ini.
PJ Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, menegaskan pentingnya kerja sama semua pihak, bukan hanya Dinas Kesehatan, untuk memetakan masalah di setiap kecamatan dan menemukan solusi inovatif bersama.
“Penanganan masalah kesehatan harus menjadi tanggung jawab bersama untuk menghasilkan langkah yang efektif,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Neneng Hasanah, menambahkan bahwa dinamika kasus DBD pada tahun 2024 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kami berupaya menekan angka kematian akibat DBD dengan menggalakkan inovasi di daerah-daerah endemis, seperti memaksimalkan peran juru pemantau jentik (jumantik) di setiap rumah,” jelasnya.
Selain DBD, Neneng juga menyoroti masalah penyakit menular lainnya seperti Tuberkulosis (TB), yang memerlukan keterlibatan lintas sektor dalam penemuan dan penanganan kasus.
“Kita perlu mendeteksi dan mengobati pasien TB secara cepat untuk mencegah penularan. Selain itu, penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, dan stroke juga perlu mendapat perhatian serius,” tambahnya.
Sebelumnya Rapat koordinasi yang dilakukan pada Selasa (17/09/2024) diharapkan dapat memperkuat sinergi antar sektor dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta percepatan penurunan stunting di Kabupaten Cirebon.
“Dengan target pencapaian 100 persen pada Desember 2024, Neneng mengakui bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, mengingat saat ini capaian baru mencapai 48 persen,” pungkasnya.