Yolanda Nur Afifah, seorang mahasiswi prodi PJKR di Universitas Muhammadiyah Kuningan, baru-baru ini mencetak prestasi gemilang dengan meraih medali perak di cabang olahraga angkat berat pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut. Sebelumnya, ia adalah atlet atletik pelari jarak jauh, namun setelah mengalami stagnasi dalam prestasi, Yolanda memutuskan untuk beralih ke olahraga angkat berat. “Saya ingin berprestasi lebih tinggi dan membuktikan bahwa wanita juga bisa berolahraga beban,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Keputusan untuk berpindah cabang olahraga bukanlah hal yang mudah bagi Yolanda. Ia mengaku awalnya merasa ragu dan takut untuk meninggalkan zona nyaman sebagai pelari jarak jauh. Namun, dorongan untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi membuatnya berani mengambil langkah tersebut. “Setelah saya pikirkan, saya menyadari bahwa untuk mencapai tujuan, saya harus keluar dari zona nyaman saya,” tambahnya. Dengan tekad yang kuat, Yolanda mulai berlatih keras di dunia angkat berat.
Selama persiapan menuju PON, Yolanda menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah jauh dari keluarga dan jarang pulang ke daerah asalnya. Selain itu, ia harus beradaptasi dengan lingkungan baru dan tuntutan fisik yang tinggi saat latihan. “Saya harus selalu siap dalam kondisi apapun ketika latihan, dan ada tekanan untuk mencapai target,” jelasnya. Meskipun demikian, Yolanda tetap fokus dan berkomitmen untuk memberikan yang terbaik.
Sebagai seorang mahasiswa, Yolanda juga harus menjaga keseimbangan antara studi dan latihan. Ia merasa bersyukur karena Universitas Muhammadiyah Kuningan memberikan keringanan berupa dispensasi selama kurang lebih satu tahun. “Saya selalu melakukan pembelajaran online dan konfirmasi dengan dosen agar tidak tertinggal dalam mata kuliah,” katanya. Dukungan dari kampus sangat berarti baginya, karena tanpa itu, membagi waktu antara pendidikan dan prestasi akan sangat sulit.
Dukungan dari keluarga dan teman-teman juga memainkan peran penting dalam perjalanan Yolanda. “Tanpa dukungan mereka, saya tidak akan sampai di sini,” ujarnya dengan penuh rasa syukur. Ia menekankan pentingnya memiliki jaringan dukungan yang solid untuk mencapai impian. Pesan terakhirnya untuk generasi muda adalah untuk tetap semangat dan berani keluar dari zona nyaman demi meraih prestasi yang lebih tinggi. “Kesuksesan itu ditentukan oleh diri kita sendiri,” tegas Yolanda, menginspirasi banyak orang dengan kisah perjuangannya.