CiremaiNews.com, Kuningan – Dalam upaya meningkatkan suasana demokratis dan harmonis pada masa-masa mendekati Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024, lebih dari 200 kepala desa di Kabupaten Kuningan telah bergabung dalam sebuah acara pisah sambut bagi Pelaksana Tugas (Pj) Bupati Kuningan. Acara tersebut merupakan suatu kesempatan unik bagi mereka untuk mengucapkan terima kasih atas pengabdian Pj. Bupati dan secara bersama-sama menyampaikan pesan penting tentang perlunya politisi santun, demi menjaga integritas sosial di wilayah tersebut.
Arief Amarudin, salah satu kepala desa yang hadir, memberikan pidato singkat namun bermakna. Beliau menyebutkan, “Kehadiran kami murni untuk mengucapkan terima kasih kepada Pj. Bupati dan menyuarakan agar perhelatan pilkada kali ini lebih mengedepankan politics yang santun.” Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya disintegrasi antarwarga setelah proses pemilu selesai. Ia juga menambahkan bahwa para kepala desa telah mengikuti perjalanan 11 bulan Pj. Bupati selama menjabat dan memahami dinamika politik yang sedang berkembang di Kabupaten Kuningan.
Nana Mulyana, kepala desa lainnya, turut menegaskan pentingnya sikap saling hormat dan toleransi dalam konteks pilkada. Beliau menunjukkan solidaritas kepada Pj. Bupati dengan mengatakan, “Beliau orang baik, banyak terobosan dan prestasi yang diraih seperti tagline ‘Kuningan Beu’, kurikulum Ciremai (muatan lokal), relokasi Jalan Siliwangi dan lain-lain.” Ini membuktikan kinerja positif Pj. Bupati yang patut diacungi jempol oleh masyarakat setempat. Namun, ia juga menekankan bahwa Kabupaten Kuningan harus dijaga citra baiknya dan tidak biarkan gambaran positif itu merosot akibat kepentingan kelompok tertentu.
Para kepala desa tersebut sangat peduli akan citra dan reputasi Kabupaten Kuningan sebagai tempat yang ramah dan santun. Mereka ingin memastikan bahwa proses pilkada tidak menciptakan konflik internal yang bisa melemahkan struktur sosio-politik di sana. Oleh karena itu, mereka berharap hasil pilkada nanti dapat melahirkan pemimpin yang memiliki integritas tinggi dan mampu memajukan daerah mereka lebih baik lagi.
Dengan demikian, seruan para kepala desa tersebut bukan hanya sekadar ajakan moral tapi juga strategis untuk menjaga stabilitas sosial dan politik di Kabupaten Kuningan. Melalui cara-cara yang santun dan inklusif, mereka yakin bahwa proses demokratisasi akan berlangsung lancar tanpa adanya ketidakstabilan yang signifikan. Semoga harapan-harapan mereka terkait dengan pilkada tahun depan akan tercapai dengan baik.