CiremaiNews.com, Kuningan – Jamparing Research mengumumkan hasil hitung cepat (quick count) Pilkada pada Selasa malam (27/11) pukul 23.30. Berdasarkan data yang dirilis, pasangan calon (paslon) nomor urut 01, Dian Rachmat Yanuar-Tuti Andriani, memperoleh suara sebesar 38,3%. Paslon nomor urut 02, Ridho-Kamdan, memperoleh 35,1%, sementara paslon nomor urut 03, Yanuar Prihatin-Udin Kusnaedi, memperoleh 26% suara.
Direktur Jamparing Research, Topic Offirstson, membenarkan bahwa pihaknya telah menyelesaikan proses hitung cepat. “Hitung cepat ini menggunakan data dari 1.200 TPS dengan margin of error sebesar 2,8%. Namun, kami sangat yakin dengan hasil ini karena di balik layar quick count, kami juga melakukan penghitungan ril yang mencakup hampir seluruh TPS dan angkanya tidak jauh berbeda,” ujarnya melalui telepon.
Ia menambahkan bahwa hitung cepat ini dilakukan untuk kepentingan internal lembaga. “Proses quick count ini tidak kami tayangkan secara live di YouTube atau media lainnya. Namun, karena banyak media dan masyarakat yang penasaran, kami akhirnya membagikan data ini melalui komunikasi telepon,” kata Topic.
Data tersebut dirilis sebagai gambaran awal hasil pemilihan, dengan hasil resmi masih menunggu rekapitulasi dari KPU.Jamparing Research Umumkan Hasil Quick Count Pilkada
Jamparing Research mengumumkan hasil hitung cepat (quick count) Pilkada pada Selasa malam (27/11) pukul 23.30. Berdasarkan data yang dirilis, pasangan calon (paslon) nomor urut 01, Dian Rachmat Yanuar-Tuti Andriani, memperoleh suara sebesar 38,3%. Paslon nomor urut 02, Ridho-Kamdan, memperoleh 35,1%, sementara paslon nomor urut 03, Yanuar Prihatin-Udin Kusnaedi, memperoleh 26% suara.
Direktur Jamparing Research, Topic Offirstson, membenarkan bahwa pihaknya telah menyelesaikan proses hitung cepat. “Hitung cepat ini menggunakan data dari 1.200 TPS dengan margin of error sebesar 2,8%. Namun, kami sangat yakin dengan hasil ini karena di balik layar quick count, kami juga melakukan penghitungan ril yang mencakup hampir seluruh TPS dan angkanya tidak jauh berbeda,” ujarnya melalui telepon.
Ia menambahkan bahwa hitung cepat ini dilakukan untuk kepentingan internal lembaga. “Proses quick count ini tidak kami tayangkan secara live di YouTube atau media lainnya. Namun, karena banyak media dan masyarakat yang penasaran, kami akhirnya membagikan data ini melalui komunikasi telepon,” kata Topic.
Data tersebut dirilis sebagai gambaran awal hasil pemilihan, dengan hasil resmi masih menunggu rekapitulasi dari KPU.