Rapat Pleno Pengurus DPP Partai Demokrat di Aula Yudhoyono |
Sekitar 60 persen yang mengatakan bahwa sudah tepat Partai Demokrat keluar dari koalisi sebelumnya, dan sekitar 54 persen mengatakan sudah tepat Partai Demokrat berada di koalisi saat ini mendukung Capres Prabowo Subianto,” tegas AHY. “ Setelah mendeklarasikan Capres Prabowo Subianto, penerimaan publik secara umum positif. “Mari tetap kita fokus bagaimana memenangkan Pak Prabowo sebagai Presiden Republik Indonesia ke-8,” seru AHY.
Terakhir one-on-one pertemuan seperti itu empat tahunan yang lalu. Tentu selain membahas situasi negeri terkini juga membahas terkait dengan Pemilu 2024,” AHY menerangkan. Kepada para pengurus DPP Partai Demokrat, AHY juga menjelaskan mengenai pertemuan antara Bapak SBY dan Presiden Jokowi pada tanggal 3 Oktober yang lalu. “Sebetulnya pertemuan itu didorong oleh para elit pimpinan partai politik Koalisi Indonesia Maju.
Demokrat ada dalam Koalisi Indonesia Maju, dan tentunya secara umum partai-partai pengusung adalah partai-partai yang ada dalam pemerintahan, saat Pak SBY bertemu bersilaturahim dengan Presiden Jokowi akan bagus,” ujarnya.
“Tidak benar jika ada informasi yang beredar kalau pertemuan itu berbicara tentang semacam tukar guling.” AHY juga menegaskan bahwa “jika kita mendukung cawapres tertentu, maka Demokrat akan mendapat jatah menteri. Tidak benar 100%, tidak ada pembicaraan terkait itu.”
Bagian dari hak prerogatif Presiden untuk menentukan siapa saja yang berada dijajaran cabinet kemntrian. “dan hanya Bapak Presiden yang bisa mengutarakan hal itu.” sambungnya lagi.
Mengenai Cawapres sendiri AHY belum bisa memberkan bocoran, menurutnya masih terus dilakukan penggodokan. “Nanti malam saya dan para Ketua Umum Partai-partai pengusung dalam koalisi Indonesia Maju akan rencananya akan memenuhi undangan Pak Prabowo di Kertanegara.” AHY belum tahu apakah keputusan terkait itu sudah ada atau belum.
Capres Prabowo selalu membuka ruang untuk diskusi dengan Partai Demokrat. Walaupun posisinya sebagai pendatang paling baru di koalisi. Tambahnya, “Beliau tanya apa yang dipikirkan dan apa yang menjadi pandangan dari Demokrat. Kita punya hak di situ dan kita dibuka ruang untuk memberikan pandangan dan menyampaikan aspirasi.
Tetapi, pada akhirnya, kita kunci dengan satu kalimat yang jelas, itu pandangan dan masukan dari Partai Demokrat, selebihnya urusan pengambilan keputusan terkait dengan cawapres, ya dikembalikan, diberikan secara langsung kepada capres, yaitu Pak Prabowo Subianto yang sudah kita deklarasikan,” ujar AHY. “Demokrat tidak mengusulkan kader utamanya. Tapi, kita kemudian menyampaikan, baik juga untuk dipikirkan, nama Bu Khofifah, Gubernur Jawa Timur, dengan sejumlah faktor dan pertimbangan.
Prinsipnya posisi Partai Demokrat saat ini ada tiga. “ingin Pak Prabowo ini menang dalam pemilihan presiden. kewenangan untuk memilih cawapres, ya ditentukan oleh Pak Prabowo sendiri sebagai Capres. Dengan niat dan tujuan serta pertimbangan bahwa pasangan Cawapres tersebut akan membawa kemenangan. Yang terakhir, Partai Demokrat akan berjuang penuh untuk memenangkan Pak Prabowo. Siapapun pasangan yang dipilih. Memenangkan pilpres 2024 adalah tujuan kita,” tegas AHY.
“Kita ingin Demokrat bangkit dan sukses besar dalam Pemilu 2024 dan Kita ingin Pak Prabowo jadi Presiden,” serunya dengan penuh antusias.
Untuk agenda Pileg 2024, AHY terus memompa semangat kader untuk bertemu rakyat sebanyak-banyaknya. “Jadi, semakin banyak bertemu masyarakat, insya Allah kemenangannya juga makin baik,” ujar AHY lagi.
“Tapi, saya akui semangatnya luar biasa. Bagus itu, harus dipertahankan. Serangan darat, ketuk pintu, rumah ke rumah, warung ke warung, balai pertemuan ke balai pertemuan yang lain, tolong itu semua tetap dilakukan. Serangan udara dilakukan, serangan darat juga. Tetap semangat semuanya ya,” Saya hanya mengingatkan, jangan sampai jumlah baliho lebih banyak daripada jumlah suara di TPS,” canda AHY disambut gelak tawa para pengurus Demokrat, pungkas AHY***