 
									CiremaiNews, Kuningan – Tim patroli Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) kembali menemukan sesosok mayat pria tanpa identitas di kawasan puncak gunung, tepatnya di area yang berdekatan dengan kawah, Rabu (30/10/2025) sore. Kondisi jasad sudah membusuk, memicu koordinasi lintas instansi untuk proses evakuasi.
Kepala Humas Promosi dan Pemasaran Balai Besar TNGC, Ady Sularso, membenarkan penemuan tersebut. Ia mengatakan, jenazah ditemukan secara tidak sengaja oleh tim Smart Patrol yang sedang melakukan patroli rutin di sekitar jalur Linggarjati.
“Teman-teman Tim Smart Patrol itu lagi patroli. Memang ada kegiatan Smart Patrol. Nah, saat dia mau menuju ke titik lokasi pengamatan, menemukanlah mayat,” ujar Ady saat dikonfirmasi, Rabu sore.
Menurut Ady, lokasi penemuan berada di area cukup tinggi, sekitar 200 meter dari kawah Gunung Ciremai, dekat jalur pendakian Linggarjati.
“Terletak sekitar 200 meter dari kawah, tapi dekat ke arah jalur Linggarjati pendakiannya,” jelasnya.
Kondisi jenazah, lanjut Ady, sudah dalam keadaan membusuk dengan tanda-tanda kematian yang diperkirakan terjadi beberapa hari sebelumnya.
“Diduga si mayat itu sudah kondisinya agak memprihatinkan, ya. Sudah banyak belatung dan sebagainya,” katanya.
Petugas tidak menemukan satu pun identitas di tubuh korban. Saat ditemukan, mayat hanya mengenakan celana pendek, sementara pakaian lain seperti baju ditemukan terpisah di sekitar lokasi.
Menindaklanjuti penemuan itu, pihak BTNGC segera berkoordinasi dengan kepolisian (Polsek dan Polres Kuningan) serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk menentukan langkah evakuasi.
“Kita melakukan koordinasi dengan mitra-mitra Polsek, Polres, kemudian BPBD. Kira-kira langkah-langkah selanjutnya mau bagaimana,” tutur Ady.
Karena penemuan terjadi menjelang malam, proses evakuasi belum dapat dilakukan pada hari yang sama. Evakuasi direncanakan akan dilakukan pada Kamis (31/10/2025) oleh tim gabungan yang melibatkan unsur BTNGC, kepolisian, BPBD, dan relawan SAR.
Pihak BTNGC juga tengah menelusuri data dari seluruh jalur pendakian resmi untuk mengecek kemungkinan adanya laporan orang hilang yang cocok dengan ciri-ciri korban.
Selain itu, Ady mengingatkan pentingnya kepatuhan terhadap prosedur masuk kawasan taman nasional untuk memudahkan pengawasan dan penanganan jika terjadi hal-hal tak terduga.
“Prinsipnya begini, semua orang yang masuk kawasan itu harus tercatat. Entah itu masyarakat lokal atau pendaki, pokoknya ikuti SOP saja. Itu untuk keamanan bersama,” tegasnya.
Penemuan ini menambah daftar peristiwa penemuan jenazah di kawasan hutan Gunung Ciremai dalam beberapa tahun terakhir. Hingga kini, identitas korban masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.






