CiremaiNews.com, Kuningan – Direktur Perusahaan Daerah Aneka Usaha (PDAU) Kuningan, Hj. Heni Susilawati, resmi mengundurkan diri dari jabatannya. Keputusan ini menjadi babak baru bagi BUMD milik Pemerintah Kabupaten Kuningan yang tengah menghadapi tekanan keuangan dan tantangan manajerial.Heni diketahui menjabat sejak 2022 dengan masa bakti seharusnya hingga 2027. Namun, ia memilih mengakhiri masa jabatannya lebih awal setelah secara terbuka mengungkapkan kondisi perusahaan yang disebutnya sedang tidak sehat.“Saya sudah berjuang semampu saya untuk menjaga agar PDAU tetap hidup. Tapi saya juga manusia, ada batas kemampuan dan tenaga,” ujar Heni kepada CiremaiNews, Senin (3/11/2025).Dalam beberapa kesempatan, Heni memaparkan kondisi nyata yang dihadapi PDAU. Sejak 2016, perusahaan tidak lagi menerima penyertaan modal dari pemerintah daerah. Akibatnya, PDAU hanya mengandalkan sisa pendapatan dari beberapa unit wisata yang masih produktif.“Kita tidak menerima modal baru dari pemerintah daerah sejak 2016. Akibatnya, unit usaha yang masih produktif seperti Cipaniis harus menanggung beban unit lain yang tidak menghasilkan,” jelasnya.Kondisi keuangan semakin memburuk setelah pada tahun 2023, pengelolaan Waduk Darma—yang selama ini menjadi sumber pendapatan utama PDAU resmi tidak lagi berada di bawah naungan perusahaan. Situasi tersebut memperparah ketimpangan kas dan mengancam operasional perusahaan.Meski menghadapi keterbatasan dana, Heni mengaku tetap berusaha menjaga kesejahteraan pegawai. Ia bahkan beberapa kali menggunakan uang pribadi untuk menutupi kewajiban perusahaan terhadap karyawan.“Saya orang yang paling terakhir gajian di kantor. Bahkan beberapa kali saya harus menalangi iuran BPJS Kesehatan pegawai dengan uang pribadi karena kas kosong,” ungkapnya.Heni juga menegaskan bahwa selama kepemimpinannya, ia berusaha menghindari langkah pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.“Saya tidak tega melakukan PHK. Kalau saya pilih efisiensi dengan mengurangi pegawai, itu cepat menyehatkan laporan keuangan. Tapi saya tahu, di balik satu nama karyawan, ada keluarga yang harus makan,” katanya.Sebelum menyampaikan pengunduran diri, Heni sempat merancang sejumlah langkah strategis untuk menyehatkan PDAU. Di antaranya adalah restrukturisasi organisasi, kerja sama dengan investor untuk pengelolaan objek wisata, serta kajian perubahan status badan hukum dari Perumda menjadi Perseroda agar lebih fleksibel menarik investasi.“Saya yakin PDAU bisa bangkit kalau ada keberpihakan dan dukungan penuh dari pemerintah daerah. Tanpa itu, perjuangan seorang direktur saja tidak cukup,” ujarnya menegaskan.Kabar pengunduran diri Heni mendapat tanggapan dari Asisten Daerah (Asda) Ekonomi Pembangunan Setda Kuningan, H. Wawan Setiawan membenarkan adanya informasi tersebut, namun menegaskan bahwa pihaknya belum menerima surat resmi pengunduran diri.“Saya belum menerima suratnya, Teh. Besok baru dicek. Untuk posisi kosong menunggu arahan Pak Bupati, apakah langsung seleksi atau menunjuk Plt Direktur terlebih dahulu,” ujar Asda Ekonomi Pembangunan saat dikonfirmasi Ciremainews, Minggu (3/11/2025).Dengan mundurnya Heni, Pemerintah Kabupaten Kuningan kini dihadapkan pada pekerjaan besar untuk segera menentukan pengganti direktur, sekaligus mencari formula tepat agar PDAU bisa kembali sehat dan berkontribusi bagi pendapatan daerah.Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Kuasa Pemilik Modal (KPM), yakni Bupati Kuningan, terkait keputusan pengunduran diri tersebut. Namun sejumlah kalangan menilai langkah yang diambil Heni tidak terlepas dari tekanan berat dan kompleksitas persoalan keuangan yang selama ini membayangi BUMD tersebut.






