CiremaiNews, Kuningan – Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) Kelurahan Purwawinangun memberikan klarifikasi resmi terkait tudingan dari Masyarakat Peduli Kuningan (MPK) mengenai dugaan ketidaksesuaian dalam pelaksanaan Program Makanan Bergizi (MBG).
Koordinator SPPG Purwawinangun, Firman, menegaskan bahwa seluruh proses pelaksanaan program telah sesuai dengan petunjuk teknis (Juknis) yang berlaku dan dilaksanakan di bawah pengawasan tenaga ahli gizi.
“Kami menghargai masukan dari masyarakat. Namun, kami perlu meluruskan beberapa poin tudingan yang disampaikan, terutama terkait kualitas menu dan etika pelayanan,” ujar Firman saat dikonfirmasi di Kuningan, Sabtu (1/11/2025).
Firman membantah klaim MPK yang menyebut menu MBG tidak bergizi, seperti temuan tiga kotak susu, dua apel, dan tiga sachet bubur instan untuk jatah lima hari.
“Menu yang dikeluhkan itu adalah untuk empat hari, bukan lima hari,” katanya. “Penyusunan menu MBG dilakukan dengan pengawasan tenaga ahli gizi, dan kami pastikan menu utama memenuhi standar gizi seimbang.”
Ia menilai data yang disampaikan MPK tidak akurat dan berpotensi menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat.
Penjelasan Mekanisme Distribusi
Lebih lanjut, Firman menjelaskan mekanisme distribusi makanan bergizi di lapangan yang selama ini dilakukan secara rutin dua kali dalam seminggu.
“Biasanya distribusi dilakukan hari Senin untuk menu basah, sementara bahan kering untuk Selasa dan Rabu dirapel. Kemudian hari Kamis kami distribusikan menu basah yang dirapel untuk hari Jumat,” terang Firman.
Namun, pada periode kali ini, SPPG Purwawinangun melakukan penyesuaian teknis untuk efisiensi distribusi.
“Karena faktor cuaca dan jarak wilayah, pendistribusian dilakukan rapel untuk empat hari keringan—yakni untuk hari Selasa, Rabu, Jumat, dan Sabtu,” jelasnya.
Adapun isi paket kering yang diterima masyarakat berbeda berdasarkan kategori penerima manfaat. Untuk kategori Ibu Hamil dan Menyusui (Bumil Busui) sebanyak 205 penerima manfaat, dengan total isi delapan item terdiri dari dua sachet super bubur 45 gram, satu bungkus abon sapi 50 gram, tiga kotak susu full cream 110 ml, dan dua buah apel.
Sementara itu, untuk kategori Balita sebanyak 636 penerima manfaat, isi paket terdiri dari tiga sachet super bubur 45 gram, satu bungkus abon sapi 50 gram, dua kotak susu full cream 110 ml, dan dua buah apel.
“Seluruh komposisi telah disesuaikan dengan kebutuhan gizi penerima manfaat sesuai rekomendasi ahli gizi,” ujarnya.
Menanggapi sorotan MPK terkait dugaan teguran kepada warga dan tanggapan “bercanda” dari admin media sosial SPPG, Firman menyampaikan permohonan maaf secara terbuka.
“Pertama, kami pastikan tidak ada instruksi untuk menegur atau mengintimidasi warga yang mengeluh. Ini akan menjadi evaluasi internal kami,” katanya.
“Kedua, terkait respons admin di media sosial, kami mohon maaf sebesar-besarnya. Tidak ada niat meremehkan keluhan. Itu murni miskomunikasi dan keteledoran admin kami dalam merespons,” tambahnya.
Firman menegaskan, SPPG Purwawinangun tetap terbuka terhadap kritik dan masukan masyarakat.
“Kami berkomitmen memperbaiki tata kelola komunikasi dan pelayanan agar tujuan utama program MBG, yaitu menurunkan angka stunting di Kuningan, benar-benar tercapai,” tuturnya.






